• 22 November 2024

Mengapa Porang ‘Asing’ di Indonesia

uploads/news/2021/08/mengapa-porang-asing-di-32010dbb5146030.jpeg

"Makanan utama bangsa Indonesia mayoritas nasi. Umbi-umbian lokal di Indonesia cukup banyak, diantara jenis-jenis yang dikenal dan dikonsumsi orang Indonesia porang tidak termasuk didalamnya.."

JAKARTA - Porang, begitu nama tanaman dengan hasil olahan biasa jadi produk diet dan pangan sehat, antara lain, mie dan beras. Tanaman penghasil umbi anggota marga Amorphophallus ini masih sekerabat bahkan penampilan mirip dengan suweg, maupun walur. Kadang banyak yang bingung membedakan mereka karena banyak kemiripan.

Meskipun mulai banyak budidaya, tetapi pengguna di dalam negeri masih terbilang sedikit, sebaliknya, ia jadi pangan favorit di Jepang. antara lain jadi mie shirataki atau konyaku. Porang kini tengah jadi sorotan setelah pemerintah Indonesia berkomitmen mengejar peningkatan ekspor varietas tersebut di pasar global. Komoditas ini dinilai punya beragam potensi untuk jadi primadona di pasar ekspor, sekaligus menyumbang pendapatan negara yang sangat besar.

Baca juga: Untung Besar Bisnis Tanaman Porang

Sayangnya, Masyarakat Indonesia jarang sekali yang menjadikan porang ini sebgaai makanan pokok yang mengenyangkan. Peneliti Porang dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi atau Balitkabi Dr. Novita Nugrahaeni menjelaskan alasan mengapa porang terdengar asing di masyarakat Indonesia

“Makanan utama bangsa Indonesia mayoritas nasi. Umbi-umbian lokal di Indonesia cukup banyak, diantara jenis-jenis yang dikenal dan dikonsumsi orang Indonesia porang tidak termasuk didalamnya kemungkinan karena pengolahan yang tidak mudah dibandingkan umbi-umbian yang lain,” jelasnya saat dihubungi Jagadtani.id melalui pesan singkat.

Baca juga: Alasan Mengapa Porang Begitu Terkenal

Padahal mengonsumsi makanan non beras dapat mengurangi risiko diabetes. Indonesia mempunyai banyak makanan alternatif non beras salah staunya seperti porang ini. Makanan-makanan ini bisa menekan risiko diabetes karena mempunyai indeks glikemik (IG) rendah. “Porang mengandung asam oksalat yang sangat gatal dan menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan. Diperlukan pengolahan tertentu untuk menghilangkan/meminimalisir asam oksalatnya,” tutupnya.

Related News