• 22 November 2024

Rahasia Memilih Bibit Porang Terbaik

uploads/news/2021/09/rahasia-memilih-bibit-porang-351833b1971e1cd.jpeg

Memilih bibit porang yang tepat merupakan faktor utama jika ingin sukses budidaya porang.

JAKARTA – Tanaman porang sedang banyak dibicarakan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Budidaya tanaman porang semakin banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia karena tanaman iles-iles ini mengandung zat Glukomannan yang memiliki banyak manfaat di bidang industri serta di bidang kesehatan.

Afif salah satu petani porang dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarwo Asih di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur mengungkap bahwa saat ini minat membudidayakan tanaman porang terus meningkat dari hari ke hari. Hal ini di ditandai dengan adanya kedatangan peserta dari berbagai daerah ke desa Kepel untuk belajar tentang cara membudidayakan porang secara langsung.

“Sejak tahun 2018, sentral porang yang paling besar itu ada di daerah Madiun. Tidak hanya Madiun, ada daerah lainnya yang dikatakan sentral porang terbesar yaitu Purworejo, NTT, dan juga Lampung. Karena sudah mulai banyak yang kenal porang, untuk kebutuhan porang beberapa tahun kedepan bisa banyak permintaannya termasuk semakin banyak juga yang membudidayakan,” kata Afif saat di wawancarai oleh reporter Jagadtani.Id melalui sambungan telepon.

Baca juga : Desa Kepel Bangkit dengan Porang

Kata Afif, untuk mengembangkan kualitas budidaya porang, sahabat tani perlu mengetahui beberapa tips memilih bibit porang yang akan dibudidayakan. Memilih bibit porang ini penting, karena akan mempengaruhi kualitas hasil panen.

“Ada beberapa benih yang bisa kita pilih sebelum mulai menanam. Pertama, bisa memilih benih umbi, benih katak, atau benih spora. Kita haru pastikan, benih yang kita pilih ini benar-benar bagus dan sehat,” katanya.

Lebih lanjut Afif mengatakan, sebaiknya tidak mengambil benih katak atau spora yang masih muda. “Jadi benih katak itu, harus diambil dari pohonnya yang sudah tua. Setelah memastikan benih tersebut cukup umur, baru bisa diambil. Kalau ambil benih katak dari pohon yang masih segar, nanti kualitasnya itu malah tidak bagus,” pungkas pria berusia 28 tahun itu.

Afif juga menjelaskan, benih katak yang bagus sebenarnya berasal dari pohon porang yang sudah mati. Benih katak tumbuh di bagian pangkal daun dan benih ini tumbuh di bagian terluar pohon porang sehinga memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan jenis benih lainnya. Kemudian kata Afif, sifatnya juga lebih keras daripada benih umbi.

“Untuk pemula yang baru belajar budidaya porang, disarankan memilih benih katak. Karena benih katak ini benih yang paling kuat bila ditanam di tanah berbagai daerah. Misalnya di daerah Jawa, Sumatera dan lain-lain, karena kan setiap tanah daerah berbeda-beda, maka yang paling menjamin adalah menggunakan benih katak,” jelas Afif.

Baca juga : Untung Besar Bisnis Tanaman Porang

Namun, apabila sahabat tani memilih benih umbi untuk budidaya porang, kata Afif sebaiknya tidak memilih bibit umbi yang busuk. Pastikan bibit umbi memiliki bentuk yang utuh dan tidak berjamur.

“Kalau umbi sekilas saja pasti tau mana yang bagus atau tidak. Kalau misalnya memang ada yang busuk, segera diiris pakai pisau, di jemur sebentar kalau sudah kering baru disimpan,” ungkap Pria yang juga berprofesi sebagai guru itu.

Setelah mengambil benih, tips berikutnya adalah mencuci benih porang menggunakan sabun dengan tujuan menghilangkan kuman-kuman yang masih menempel pada benih. Setelah bibit dikumpulkan pada masa panen, bibit disimpan hingga memasuki musim penghujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

“Kalau benih umbi kadang bisa bagus di tanah Madiun, tapi akan kurang bagus bila ditanam di Jogja, terkadang bahkan ada yang tidak tumbuh. Kalau katak 90 persen itu bisa tumbuh di semua tempat. Sedangkan benih spora itu sama sepeti katak namun pertumbuhannya sangat lama. Karena ukuran benih spora juga kecil,” tutupnya.

Baca juga : Porang, Makanan Pokok Masa Depan

Related News