• 22 November 2024

Tanaman Herbal bukan Penyembuh Kanker

uploads/news/2019/11/tanaman-herbal-bukan-penyembuh-34601463daed2a2.jpg

Para pasien kanker disarankan untuk memberi tahu dokter mereka jika akan menggunakan obat herbal, karena ada beberapa bahan yang dapat menghambat proses pengobatan.

PORTUGAL - Sejumlah pakar kesehatan mengungkapkan, tanaman herbal tidak selamanya dapat membantu penyembuhan penyakit kanker pada pasien. Apalagi, beberapa obat herbal yang mengandung ekstrak bawang putih dan jahe, diketahui dapat menghambat penyembuhan luka pada bagian kulit ketika kanker payudara yang telah menyebar.

Dalam pertemuan yang membahas soal kanker, para pasien kanker disarankan untuk memberi tahu dokter mereka jika akan menggunakan obat herbal, karena ada beberapa bahan yang dapat menghambat proses pengobatan. Profesor Maria Joao Cardoso yang juga ahli bedah mengatakan, hingga saat ini ia tidak melihat bukti jika obat-obatan herbal maupun krim berhasil menyembuhkan kanker.

Karena itu, jika pasien kanker ragu-ragu, menurutnya lebih baik tidak usah mengkonsumsi obat herbal. Jika ingin mengkonsumsinya, harus berkonsultasi dengan dokter mereka terlebih dahulu, sebelum mencoba terapi alternatif untuk masalah kanker yang telah menyebar ke kulit.

"Dokter harus lebih proaktif bertanya kepada para pasien mereka, obat-obatan apa lagi yang mereka konsumsi selain pengobatan medis untuk kanker," kata Profesor Cardoso, yang juga kepala ahli bedah payudara di Champalimaud Cancer Centre di Lisbon, Portugal, mengatakan kepada BBC, belum lama ini.

Apa lagi, banyak produk yang bisa mengganggu terapi hormon atau perawatan kemoterapi dan itu berbahaya, serta dapat mengakibatkan pembekuan darah dalam waktu lama. Hal inilah yang membuat penyembuhan luka menjadi sangat lama dan menyebabkan banyak jaringan parut.

Beberapa tanaman yang dapat mengakibatkan pembekuan darah diantaranya, seperti daun chiretta hijau, daun feverfew, bawang putih, ekstrak daun ginkgo, ginseng, daun hawthorn, buah berangan kuda, dan kunyit. Meski demikian, Cardoso mengatakan ia tidak merasa heran bila para pasien mencari pengobatan alternatif sebagai pilihan lain. Namun menurutnya, masyarakat juga harus mengetahui “lebih banyak kerugian dibanding keuntungan yang mereka dapatkan”.

“Tujuan tertinggi dalam kedokteran penting untuk diingat: jangan membahayakan,” sebutnya

Dalam situsnya, Cancer Research UK menyebutkan, beberapa terapi alternatif bisa mengganggu perawatan konvensional yang seharusnya berjalan. Dalam lamannya, lembaga itu mengungkapkan, selama pengobatan kanker para pasien harus menghindari beberapa makanan dan minuman seperti jeruk bali dan jeruk biasa, karena buah-buahan itu dapat mempengaruhi obat kanker di dalam tubuh.

“Bicarakan dengan dokter Anda tentang terapi tambahan yang akan Anda gunakan. Beri tahu mereka sebelum Anda mulai menjalani terapi tambahan, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan kanker,” ujarnya.

Grete Brauten-Smith, spesialis perawat klinis di lembaga amal, Breast Cancer Now mengatakan: “Dengan banyaknya informasi yang beredar di internet, namun belum terbukti khasiatnya dan minimnya penelitian tentang produk-produk herbal tersebut. Maka, ada baiknya para pasien berdiskusi dengan dengan para pakar kesehatan, agar pasien memiliki informasi akurat yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan yang tepat,” jelasnya.

Dalam konferensi tentang kanker payudara, Cardoso menyarakankan jika pasien lebih baik mengikuti terapi seperti yoga, meditasi, dan akupuntur yang dapat berdampak positif pada kualitas hidup si pasien.

Related News