Kelinci pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1835 yang diperkenalkan orang Belanda ke pulau Jawa. Lambat laut masyarakat Indonesia pun membudidayakannya yang kemudian dikenal sebagai kelinci lokal.
TANGERANG – Kelinci merupakan hewan favorit yang sering dijadikan peliharaan. Bentuk tubuhnya yang lucu dan bulunya cantik, membuatnya jadi hewan peliharaan terbanyak yang diminati setelah kucing dan anjing. Di Indonesia hanya terdapat beberapa jenis kelinci saja yang dibudidayakan. Sebab, hewan menggemaskan ini aslinya berasal dari Afrika dan tersebar ke daratan Eropa.
Baca juga : 4 Fakta Unik Kelinci
Kelinci mampu bertahan hidup di iklim tropis dengan daya tahan tubuh kuatnya menjadikan hewan jenis ini mudah di budidayakan di Indonesia. Kelinci pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1835 yang diperkenalkan orang Belanda ke pulau Jawa. Lambat laut masyarakat Indonesia pun membudidayakannya yang kemudian dikenal sebagai kelinci lokal. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut telah dirangkum jenis-jenis kelinci yang dapat dibudidayakan di Indonesia beserta ciri-cirinya versi Jagadtani.id!
Fuzzy Lop
Kelinci jenis ini merupakan ras salah satu kelinci yang paling banyak diminati. Berasal dari Amerika, kelinci ini dapat dibudidayakan di Indonesia. Bulunya halus dan tebal serta memiliki corak warna yang cantik membuat masyarakat gemar memeliharanya. Andri Ardiansyah, peternak kelinci lokal yang berlokasi di Jl. Munjul, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Banten, menerangkan ciri-cirinya.
“Fuzzy lop ciri telinganya turun dan postur tubuhnya tidak terlalu besar,” ucap Andri kepada reporter Jagadtani.id, melalui sambungan telepon.
Menurutnya, kelinci ini memiliki sifat manja dan aktif bermain, sehingga masyarakat gemar memelihara. Bentuk tubuhnya kecil dengan bobot maksimal 1,8 Kilogram di usia dewasa dikategorikan sebagai ras kelinci mini. Selain itu, memiliki bulu panjang sekitar 6-7 sentimeter. Harga kelinci Fuzzy lop sekitar 100 ribu hingga 400 ribu di pasaran. Sedangkan jenis yang hampir sama yaitu Holland lop bisa mencapai jutaan rupiah.
Baca juga : Tips Menjaga Kebersihan Kandang Kelinci
Rex
Kelinci Rex pertama kali dikenal peternak Perancis sejak tahun 1919. Lalu di tahun-tahun berikutnya kelinci ini mulai dikenal di seluruh dunia dan dibudidayakan di Indonesia. Bulunya halus dan indah, serta bentuk tubuhnya yang besar menjadi salah satu jenis kelinci pedaging yang diternak di Indonesia. Selain itu, bentuk telinganya identik tegak dan berat tubuhnya sekitar 3.5 sampai 5 kilogram usia dewasa, sementara ukuran kecilnya sekitar 1,5 sampai 2 kilogram.
“Ciri yang paling menonjol bulunya halus seperti bulu karpet, itu sebabnya jenis ini dinamakan rex karpet. Kelinci ini memiliki postur tubuh yang lumayan besar,” tutur pria kelahiran 1995 itu. Biasanya, harga kelinci Rex karpet lokal yaitu 90 ribu hingga ratusan ribu.
English Anggora
Kelinci Anggora Inggris ini merupakan jenis anggora yang paling diminati masyarakat. Ciri bulunya halus dan sangat lebat. Ia memiliki telinga berdiri tegak ke samping dan bulu-bulunya yang menutupi mata dan hidungnya. Bentuk tubuhnya lumayan besar, berat bobotnya mencapai 1,8 kilogram hampir sama dengan jenis Fuzzy Loop. Bulu nya lebat dan panjang jadi ciri khas dari kelinci anggora satu ini. Harganya mulai dari 150 ribu sampai jutaan rupiah per ekornya.
Flemish Giant
Kelinci bertubuh besar dan berat ini merupakan kelincil yang dikenal dengan harga fantastis. Bentuk telinga panjang dan postur tubuhnya besar mencapai 7 hingga 15 kilogram ke atas. Kelinci raksasa ini pertama kali dibudidayakan di Belgia. Flemish Giant biasanya dibudidayakan untuk dikonsumsi sebab tubuhnya berat dan harga satu ekor jenisnya mencapai 10 juta.
Baca juga : Tips Pakan Kelinci Berkualitas