Sahabat tani tentu masih ingat dengan kisah menyedihkan orangutan bernama Pony, orangutan yang dipekerjakan sebagai budak seks di daerah Kalimantan Tengah.
Saat diselamatkan oleh tim BOS Foundation, rambut Pony habis tak tersisa di sepanjang tubuhnya. Yang lebih menyedihkan, tubuhnya iritasi akibat dipenuhi luka gigitan nyamuk.
Lalu, bagaimana kondisi Pony saat ini?
Hingga sampai saat ini, Pony di rehabilitasi di BOS Foundation Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. “Pony menjalani hidup sehat di dalam salah satu kompleks individu kami dalam beberapa tahun belakangan. Kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk ditempatkan di kompleks jenis lain,” ungkap tim penyelamat orangutan BOS Foundation saat di konfirmasi oleh reporter Jagadtani.Id melalui obrolan daring.
Pony tiba di Nyaru Menteng pada 13 Februari 2003. Saat tiba di lokasi, Pony langsung mendapatkan perawatan intensif dari tim medis. Pony juga di tempatkan di Sekolah Hutan untuk mendapatkan bimbingan dan perhatian dari tim penyelamat.
“Pony sekarang berada di lingkungan yang sangat aman. Dia sudah seperti ini selama 15 tahun terakhir. Dan sampai saat ini, belum ada kasus serupa ditemukan,” jelas tim BOS Foundation.
Pony memang disekap di lingkungan yang sangat tidak sesuai dengan kebutuhan alaminya. Oleh karena itu, tim penyelamat orangutan berjuang untuk memberinya lingkungan yang lebih layak dan sesuai dengan kebutuhannya sebagai individu orangutan.
Baca juga: Kisah Ironi Pony Dijadikan Pelacur
Setelah dua tahun di Sekolah Hutan, keterampilan bertahan hidup Pony terus meningkat. Orangutan menawan ini, kini berusia 21 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang sangat baik. Di kompleksnya saat ini, kata tim BOS Foundation, Pony selalu menunjukkan selera makan yang sehat pada buah-buahan dan alat pengayaan yang diberikan oleh tim penyelamat.
Melihat perkembangan Pony yang cukup baik untuk bertahan hidup secara mandiri, tim penyelamat menggap Pony mampu memasuki tahap akhir rehabilitasi yaitu di pulau Bangamat. Sayangnya, dugaan tim penyelamat tak sesuai dengan realitanya. Saat di tempatkan di pulau pra-pelepasliaran tersebut, ternyata tim penyelamat mengamati ia banyak menghabiskan waktu sendirian di tanah, malas mencari pakan alami, dan selalu menunggu petugas mendistribusikan buah di tempat makannya. Saat itu, kemampuan bersosialisasi dan berkompetisinya rendah. Daya jelajah Pony pun sangat terbatas.
Pada akhirnya, Pony dikembalikan kembali ke kompleks sosialisasi Nyaru Menteng karena dianggap gagal bertahan hidup di pulau. Di kompleks sosialisasi, Pony kembali banyak belajar tentang keterampilan hidup. Seiring berjalannya waktu, keterampilan Pony jauh lebih berkembang. Hal ini menumbuhkan harapan bahwa Pony bisa dikembalikan kembali ke pulau pra-pelepasliaran.
“Kami berharap dia mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk tinggal di pulau suaka suatu hari nanti, dan namanya sudah ada di dalam tapi dia sudah ada di daftar tunggu,” tutupnya.
Baca juga: Kelahiran Bayi Orangutan GL Zoo