Tips Memilih Sunscreen Ramah Lingkungan
Sunscreen digunakan untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UVA dan UVB. Sayangnya, beberapa kandungan didalam sunscreen dapat merusak terumbu karang. Sahabat tani perlu selektif dalam memilih sunscreen yang digunakan.
Pemakaian sunscreen memang disarankan untuk dipakai setiap hari, karena sunscreen memiliki manfaat baik yang bisa melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari. Tapi ternyata, pemilihan sunscreen juga harus diperhatikan nih, sahabat tani apalagi ketika kita menggunakan sunscreen saat berenang di laut. Hal ini karena ada beberapa bahan kimia berbahaya didalam sunscreen yang dapat merusak lingkungan yaitu dapat merusak terumbu karang, bahkan dapat merusak kulit kita sendiri.
Ruri Arimbi, pendiri dari Nectars Skincare Organic menceritakan, zaman dahulu sebelum manusia mengenal sunscreen, para wanita hanya menggunakan bedak beras yang dioleskan ke wajah mereka. Hanya saja, penggunaan bedak beras saja tak cukup. Ditambah lagi, sinar UVA dan UVB saat ini jauh lebih berbahaya dibandingkan zaman dahulu akibat lapisan ozon yang kian hari semakin menipis.
“Dahulu, ibu-ibu itu belum pakai si sunscreen ini. Cuma tetap saja, wajah mereka jadi timbul flek hitam, kemudian tidak ada antiaging. Kemudian, kalau mewajarkan umur 50 tahun ada kerutan banyak itu sebenernya salah. Itu karena kita belum teredukasi dengan baik saja,” ungkap Ruri, saat di wawancarai oleh reporter Jagadtani.Id melalui sambungan telepon.
Itu sebabnya, penggunaan sunscreen memang sangat penting dan kita butuhkan. Hanya saja, kita tetap perlu menjaga kelestarian laut. Untuk itu, Ruri memberikan tips memilih sunscreen ramah lingkungan yang bisa sahabat tani coba.
“Pertama, usahakan sunscreen lokal. Karena aku pro banget dengan produk-produk lokal. Sebenarnya produk kita tuh nggak kalah berkualitas dengan produk luar. Cari sunscreen yang lokal dulu atau kalau memang perlu, pilih produk yang memang sudah besar banget dan sangat terkenal, jadi memang sudah terjamin. Tapi resikonya memang harganya mahal,” jelas alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Baca juga: Skincare Porang Laris di Jepang
Lebih lanjut Ruri menjelaskan, sebaiknya pilih sunscreen yang terjangkau dari segi harga kantong dan kualitas. Karena, kata Ruri, penggunaan sunscreen tidak cukup sedikit dan tidak bisa digunakan secara tipis-tipis. Tips berikutnya, sahabat tani bisa pilih sunscreen yang menggunakan bahan-bahan alami.
“Plant base sunscreen yang bagus itu banyak dari tanaman pegagan atau centela asiatica, bunga kaleng dula kaya bunga marigold gitu,” ujar Ruri.
Kata Ruri, sahabat tani perlu memperhatikan isi label pada kandungan sunscreen. Semakin banyak nama latin tanaman, maka komposisi sunscreen tersebut semakin aman digunakan dan ramah lingkungan.
“Tapi kalau kita baca sunscreen isinya tulisan kimiawi semua, bahasa kimia, ya hati-hati saja. Harus dipertimbangkan bahkan kalau perlu harus di riset. Yang penting kita bisa baca label. Kalau kita bingung, berarti itu kimia,” tegasnya.
Kemudian setelah menggunakan sunscreen seharian, Ruri menyarankan agar sahabat tani segera membersihkan wajah untuk membuat kulit tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kulit kronis. Ruri mengatakan, sebaiknya lakukan double cleansing agar seluruh sisa-sisa krim sunscreen dapat terangkat dengan baik.
“Aku sangat tidak menyarakan tidak pakai sunscreen, karena UVA ini bahaya sekali untuk kulit kita. Di rumah saja bisa terjadi flek kalau tidak menggunakan sunscreen. Perawatan pun akan sia-sia, perawatan menggunakan organik juga jadi sia-sia,” tutupnya.
Baca juga: Sunscreen Dapat Merusak Biota Laut