Ini Tahapan Panen Budidaya Porang
Sejak 2017, Desa Kepel, Kecamatan kare, Kabupaten Madiun, provinsi Jawa Timur mulai membudidayakan tanaman porang. Porang yang belum banyak dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia, sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar bagi perekonomian.
Beberapa orang mungkin masih bingung ketika mendengar nama tanaman porang. Porang dengan nama latin Amorphophallus mueleri blume ini, menjadi salah satu komoditas pertanian yang mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas dan dianggap sebagai bahan makanan pokok masa depan.
Produk komoditas ini mempunyai manfaat sebagai bahan baku kosmetik, lem, jelly dan sebagai bahan pangan rendah kalori dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu umbi porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan. Umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini banyak permintaan dari Jepang, Cina, Vietnam dan Australia.
“Pada akhirnya, porang mulai dikenal ke seluruh Indonesia itu ketika diadakan lomba desa. Dari situ, porang mulai banyak dilirik banyak orang,” ungkap Afif, salah satu petani porang dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarwo Asih di Desa Kepel, saat di wawancarai oleh reporter Jagadtani.Id melalui sambungan telepon.
Baca juga: Desa Kepel Bangkit dengan Porang
Afif bersama Gapoktan Sarwo Asih mengedukasi warga di desanya untuk ikut membudidayakan porang. Meskipun beberapa warga memiliki lahan yang terbatas, namun budidaya porang bisa dilakukan dengan menggunakan polybag maupun budidaya di lahan terbuka langsung.
“Kalau tanam menggunakan polybag, kelemahannya itu kalau terlalu lama berada di jalan atau teras rumah lalu jarang disiram, nanti dia akan layu. Jadi harus sering disiram rutin setiap pagi, siang, dan sore. Kalau punya lahan luas, Lebih baik menanam di tanah. Karena porang memiliki sifat rakus dalam menyerap makanan,” ungkapnya.
Bagi sahabat tani yang tertarik untuk budidaya porang, Afif menjelaskan beberapa tahapan dari budidaya porang dari mulai persiapan hingga tahap akhir masa panen.
Pertama, sahabat tani perlu mengecek syarat tumbuh tanaman porang yang dibudidayakan. Beberapa hal syarat tumbuh ialah mengecek bibit tanam yang digunakan. Sahabat tani bisa menggunakan bibit katak, bibit umbi atau bibit spora. Pastikan juga bahwa tanah yang digunakan merupakan tanah gembur yang tidak becek atau tergenang air.
“Biasanya mulai persiapan lahan, pemilihan benih, persiapan pupuk itu di mulai sejak bulan Agustus, karena tanaman porang ini kan tanaman musiman,” ujar pria berusia 28 tahun itu.
Baca juga: Porang Ubah Nasib Para Pengangguran
Selanjutnya, Afif menjelaskan adapun suhu udara yang cocok untuk menanam porang yaitu untuk lahan yang berada pada ketinggian 400-700 mdpl.
“Diatas suhu 700 mdpl itu juga bisa, hanya saja terkadang perkembangannya kurang bagus. Kalau dibawah suhu tersebut, biasanya butuh naungan supaya tidak terlalu panas. Kemudian, di bulan September sudah mulai tahap proses menanam,” jelasnya.
Lebih lanjut, pria yang bekerja sebagai guru ini menerangkan porang sangat baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November hingga Desember.
“Di bulan Oktober-November sudah mulai menanam. Ketika nanti sudah tumbuh, makanannya nanti sudah tersedia. Desember pertengahan biasanya porang sudah mulai muncul. Jangan lupa kita adakan penyiangan sambil di berikan pupuk lagi,” pungkas Afif.
Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan pemeliharaan yang intensif. Kata Afif, intensif yang dimaksud yaitu membersihkan rumput liar yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara, kemudian sahabat tani harus rajin melakukan penyiangan.
“Pada bulan Januari, porang masih dalam proses tumbuh. Namun, benih katak sudah mekar di Januari kemudian kita penyiangan lalu diberi pupuk lagi. Setelah itu kami menunggu. Biasanya di bulan Mei sudah masuk pada tahap masa panen,” tutupnya.
Baca juga: Untung Besar Bisnis Tanaman Porang