• 19 April 2024

Unej Luncurkan Dua Anggrek Baru

uploads/news/2019/11/unej-luncurkan-dua-anggrek-94679a8991aa8dc.jpg

Kedua spesies anggrek baru karya peneliti hortikultura Unej itu telah mendapat pengakuan berupa register dari The Royal Horticultural Society (RHS) Inggris.

JEMBER - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agrotechnopark Universitas Jember (Unej) meluncurkan dua spesies anggrek baru, yaitu anggrek Dendrobium unej-1 dan Dendobrium unej-2 saat Dies Reader dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-55 Universitas Jember di Gedung Soetardjo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (20/11) kemarin. Kedua spesies anggrek baru karya peneliti hortikultura Unej itu telah mendapat pengakuan berupa register dari The Royal Horticultural Society (RHS) Inggris. Sehingga, resmi diakui dunia sebagai spesies anggrek yang dihasilkan peneliti Unej.

“Kami punya ide mengembangkan anggrek sebagai penghias ruangan-ruangan di kampus dan pilihan jatuh ke tanaman anggrek. Karena, jika ditempatkan di ruangan bisa tahan selama dua hingga tiga bulan dan perawatannya pun relatif udah,” ujar Ketua UPT Agrotechnopark Unej, Sumadi, seperti melansir ANTARA, Rabu (20/11).

Baca juga: LIPI Temukan Dua Anggrek Baru

Ide pengembangan tanaman anggrek di kampus, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk menemukan spesies baru anggrek dengan jalan menyilangkan spesies anggrek yang sudah ada. Namun, untuk menemukan spesies anggrek baru itu tim peneliti harus menemui jalan berliku dan penuh perjuangan, pasalnya perlu empat tahun untuk menghasilkan Dendrobium unej-1 dan Dendobrium unej-2.

“Diawali dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti green house dan laboratorium kultur jaringan pada tahun 2012 hingga 2013. Kemudian, proses penyilangan anggrek dimulai tahun 2014 dan baru berhasil di tahun 2019 dengan memperoleh pengakuan berupa regiter dari The Royal Horticultural Society Inggris,” katanya.

Baca juga: Kavling Baru Taman Anggrek Ragunan

Sementara itu, peneliti hortikultura Fakultas Pertanian Unej, Parawita Dewanti mengatakan, lamanya proses penyilangan anggrek hingga menemukan spesies anggrek baru disebabkan karena beberapa faktor.

“Peneliti harus tahu benar asal usul spesies anggrek yang akan disilangkan, karena sering menemukan anggrek yang bagus. Tapi, ternyata tidak mengetahui asal usulnya alias tidak memiliki register, maka tentu hasil silangannya tidak akan diakui di dunia,” tuturnya.

Spesies anggrek Dendrobium unej-1 merupakan hasil persilangan Dendrobium ken arok dengan Dendrobium anand satyanand. Karakter bunganya sendiri dominan berwarna cokelat dengan tinggi 130 sentimeter, panjang daun 12,5 sentimeter, dan lebar daun 6,5 sentimeter. Sementara itu, untuk Dendobrium unej-2 yang merupakan persilangan antara anggrek Dendrobium rum beauty dan Dendrobium odoardi memiliki warna dominan ungu, dengan tinggi tanaman mencapai 103 sentimeter dengan panjang daun 10 sentimeter, lebar daun 6 sentimeter.

Keberhasilan dalam mengembangkan spesies anggrek baru tersebut menjadi semangat baru bagi para peneliti di UPT Agrotechnopark untuk menemukan spesies-spesies anggrek baru, khususnya dari jenis Dendrobium yang dikenal cocok ditanam di dataran rendah seperti di Jember dan sekitarnya.

Related News