Harga Pakan Mencekik, Peternak Menjerit
Aksi protes dilakukan oleh peternak ayam petelur. Hal itu dilakukan agar pemerintah segera mendengar keresahan yang mereka alami.
Harga telur belum kunjung membaik. Para peternak pun mengeluhkan harga pakan jagung yang terus melambung tinggi. Mereka mengaku mengalami kerugian hingga Rp 6.000 per kilogram.
“Harga telur semakin anjlok. Penyebab harga telur anjlok seperti ini karena pemerintah sedang pakai jagung lokal. Jadi harga pakan menjadi mahal. Dan harga pakan ini sudah 6 kali naik dalam 6 bulan terakhir. Lalu, dengan harga pakan yang naik ini, harga telur tidak diimbangi,” kata Rizal, salah satu peternak ayam petelur asal Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, saat di wawancarai reporter Jagadtani.Id melalui sambungan telepon.
Dengan kondisi mencekik yang terus dirasakan oleh para peternak ayam petelur, membuat mereka melakukan aksi protes.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Suroto, peternak ayam petelur dari Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Suroto memprotes soal harga pakan ternak yang naik, sementara harga telur di daerahnya terus menurun drastis. Ia melakukan aksi protes dengan cara membentangkan sebuah poster di jalan.
Baca juga: Sembawa, Ayam Petelur Paling Bagus
Suroto membuat sebuah poster dengan bertuliskan "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar. Telur Murah". Aksi ini dilakukan oleh Suroto saat Jokowi berkunjung ke Blitar, meski aksi nekatnya ini membuat Suroto sempat ditangkap oleh aparat kepolisian. Namun akhirnya Suroto dilepaskan kembali.
Ia bercerita, aksi protesnya itu dilakukan agar pemerintah mendengar keresahan para peternak. Kata Suroto, peternak saat ini betul-betul merugi. Mereka kesulitan memberi pakan ke ternak karena harga jagung yang tinggi.
Hal ini mengundang perhatian presiden Joko Widodo, sehingga melalui aksinya ini, ia pun di undang ke istana. Tidak hanya Suroto, Jokowi turut mengundang perwakilan asosiasi peternak telur dan unggas beserta sejumlah peternak ke Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 15 September 2021.
Ada tiga masalah yang dikeluhkan para peternak telur dan unggas. Pertama, mengenai budidaya ternak, kemudian harga pakan ayam yang naik, dan yang terakhir harga telur yang terus menurun drastis.
Baca juga: Waspada, Penyakit Mengerikan Ayam Petelur
Harga pakan jagung beberapa waktu terakhir melonjak menjadi Rp6.000 per kilogram. Padahal, normalnya sekitar Rp4.500 per kilogram. Melalui aksi peternak tersebut, Pemerintah berjanji menyediakan stok jagung sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 tersebut.
"Bapak Presiden menginstruksikan peternak harus diberikan jagung dengan harga Rp 4.500. Kami sangat menagih janji ini," kata Ketua Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan pemerintah akan melakukan koordinasi dan penyelarasan kebijakan untuk memastikan harga jagung dapat terjangkau.
"Harga ongkos bisa ditekan, dan kemudian yang terpenting ini bahwa fungsi daripada daging dan telur ini adalah untuk memperbaiki gizi masyarakat juga dan inilah yang akan kita kerjakan," tutupnya.
Baca juga: Memanfaatkan Masa Muda dengan Beternak