Rekor Olah Sampah jadi Bermanfaat
Pilah sampah dari rumah membuka peluang besar bagi masyarakat. Dari sampah, masyarakat dapat meningkatkan nilai ekonomis dan produk-produk berkualitas seperti pupuk organik cair, pupuk kompos, eco enzyme dan pakan maggot.
JAKARTA - Bank Sampah Budi Luhur meraih penghargaan dari kegiatan aksi bersih-bersih serentak di dunia (World Cleanup Day) yang kembali digelar Lions Club pada 2021.
World Cleanup Day adalah suatu gerakan sosial yang mengajak setiap orang untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih dengan meningkatkan kesadaran dimulai dari diri sendiri, rumah dan masyarakat. Adapun tema yang diangkat dalam acara ini adalah “Pilah sampah dari rumah”.
Bank sampah Budi Luhur menjadi salah satu komunitas yang ikut berpartisipasi dalam aksi World Cleanup Day. Berkat pengabdiannya kepada masyarakat, Bank Sampah Budi Luhur berhasil mendapatkan penghargaan Original Rekor Indonesia (ORI) Award, atas prestasinya dalam pemecahan rekor gerakan pilah sampah dari rumah dan peserta terbanyak se Indonesia.
Baca juga: Maggot, Solusi Penguraian Sampah Organik
Mengingat situasi dan kondisi yang masih dalam pandemi COVID 19, maka kegiatan aksi bersih-bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing dengan cara melakukan pemilahan sampah dari rumah. Nantinya, masyarakat bisa langsung membawa sampah yang telah dipilah ke Bank Sampah untuk ditimbang.
“Sudah saatnya kita bicara tentang mari kita pilah sampah dari rumah. Bagaimana meningkatkan bank sampah dan bagaimana sampah itu terkelola. Bagaimana sampah jadi bahan baku daur ulang yang mandiri, tidak impor lagi. Mari kita gunakan sampah sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai ekonomi sirkular,” ujar Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) pada sambutannya di acara pembukaan World Cleanup Day di Kantor Walikota Jakarta Selatan.
Dari sampah yang telah dikumpulkan, Bank Sampah Budi Luhur juga berhasil menciptakan berbagai produk ramah lingkungan yang memiliki manfaat dalam bidang pertanian.
“Kalau untuk pilah sampah dari rumah itu tidak terbatas. Bisa sampah organik, maupun sampah non organik. Dari pilah sampah ini bisa jadi nilai lebih. Organiknya bisa jadi pupuk organik, bisa jadi eco enzyme dan bisa juga jadi pakan maggot,” ujar Kordinator Bank Sampah Budi Luhur, Umi Tutik Asmawi, sat ditemui pada acara pembukaan World Cleanup Day.
Baca juga: Menggali Potensi Black Soldier Fly
Umi Tutik menjelaskan, sampah organik menjadi salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu.
Untuk membuat kompos yang berkualitas baik, membutuhkan beberapa elemen seperti nitrogen, karbon, oksigen, dan kelembaban. Semua unsur-unsur ini dapat ditemukan dalam sampah organik rumah tangga maupun kebun.
Baca juga: Mudahnya Membuat Pupuk Kompos Organik
Kemudian, alternatif lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat eco enzyme, yaitu mengolah enzim dari sampah organik buah dan sayur. Jenis sampah organik yang diolah menjadi eco enzyme hanya sisa sayur atau buah yang mentah. Dan hasil fermentasi ini, akan menghasilkan alkohol dan asam asetat yang bersifat disinfektan dan sangat bagus diaplikasikan pada produk tanaman.
Selain dengan pengomposan dan pembuatan eco enzyme, upaya lain yang bisa dilakukan yaitu dengan budidaya BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara hitam. BSF (Hermetia Illucens) adalah sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat BSF ini sangat aktif memakan sampah organik. Nantinya, maggot ini dapat bermanfaat sebagai sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan.
Lebih lanjut Umi Tutik menambahkan, pihaknya selalu fokus pada kegiatan lingkungan dan memberi edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. Kata Umi, aksi bersih-bersih sampah dari rumah ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan bumi yang sehat. Masyarakat diajak dan di edukasi untuk peduli dengan sampah tidak hanya sekali, melainkan setiap hari.
“Aksi bersih-bersih dari rumah itu tidak hanya moment ini saja, melainkan setiap hari. Tapi bagaimana kita bisa menyikapi hari-hari kita untuk pilah sampah dari rumah, membantu pemerintah, mengurangi dampak pembuangan dan membantu lingkungan kita bersih dan sehat. Dan bisa mendongkrak ekonomi masyarakat dari sampah,” tutupnya.
Baca juga: Menyulap Sampah menjadi Pupuk Organik