Bangkitnya Industri Sapi Perah Pasuruan
Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur dikenal sebagai daerah penghasil sapi perah terbesar di Indonesia.
Sebagai salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai kawasan unggulan Agribisnis di kawasan Jawa Timur, kabupaten pasuruan memiliki alokasi lahan untuk peternakan seluas 7500 hektar. Populasi sapi perahnya 94.107 ekor, dan menghasilkan susu 166.000 ton per tahun.
“Kabupaten Pasuruan memiliki potensi pertanian, agribisnis yang luar biasa. Salah satunya adalah pengembangan sapi perah. Dan ini ada di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Dengan potensi yang demikian besar, agribisnis di Kabupaten Pasuruan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar 931 milyar per tahun,” ungkap Bupati Pasuruan, Muhammad Irsyad Yusuf, kepada Jagadtani.Id.
Toto Supriyanto, warga Desa Kalipuncang, Kabupaten Pasuruan, adalah salah satu warga yang menggantungkan hidup dari beternak sapi perah. Setiap hari, Toto memberikan pakan, memandikan sapi, hingga memerah. Setelah itu, semua susu segar yang dihasilkan dari ternak sapi perah, dikirim ke penampungan yang dikelola oleh koperasi.
“Potensi dari usaha susu sapi perah ini menjanjikan. Dalam satu hari, kami bisa panen 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Tak hanya itu, keuntungan lainnya kami bisa dapat hasil keuntungan dari anakannya,” tegas Toto
Baca juga: 5 Tempat Agrowisata Wajib Dikunjungi
Lebih lanjut, Toto kembali menambahkan, “Keuntungan lainnya, saya bisa mempekerjakan beberapa orang seperti tetangga yang tidak memiliki pekerjaan. Mereka saya libatkan dalam beternak sapi perah usaha kami,” tambahnya.
Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan, merupakan wadah strategis yang dapat mengakomodir usaha sapi perah masyarakat Pasuruan secara efisien.
Berlokasi di Nangkojajar, Kabupaten Pasuruan, KPSP setia kawan memiliki tujuan diantaranya mengembangkan usaha ternak sapi perah Pasuruan agar pendapatan meningkat. Kemudian, KPSP juga memfasilitasi penyediaan kebutuhan sapi perah rakyat dan kebutuhan hidup lainnya.
Baca juga: Upaya Melejitkan Peternakan Sapi Perah
Dalam hal edukasi, KPSP juga memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen koperasi beternak. Dan, koperasi ini juga menyediakan jasa konsultasi dan investasi pada usaha ternak sapi perah, serta berpartisipasi dalam mengembangkan potensi daerah.
“Terbentuknya koperasi ini karena adanya peluang bisnis yang harus kita bangun di Nangkojajar ini melalui usaha susu sapi perah yang nantinya akan jadi meningkatkan perekonomian masyarakat Kecamatan Tutur,” ucap Farhan Susanto selaku Manajer Koperasi Peternakan Sapi Perah.
Upaya pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak terus dilakukan, diantaranya melalui program bimbingan dan pelatihan hasil ternak. Para Ibu-ibu peternak mendapatkan pendampingan untuk memproduksi berbagai olahan makanan dan minuman susu serta produk lainnya. Sehingga, produk-produk tersebut dapat dijual dengan nilai yang tinggi. Langkah ini dilakukan untuk menciptakan ketahanan pangan yang berasal dari olahan susu para peternak.
Baca juga: Susu Berkualitas dari J'rami Farm
Tak hanya itu, dalam upaya mendukung industri pengolahan susu sapi di Pasuruan, pemerintah juga membagikan susu sapi segar kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi susu yang bermanfaat bagi imunitas tubuh, serta mencegah stunting.
Lewat upaya mendorong kemitraan antara industri pengolahan susu dengan koperasi maupun kelompok peternak, setidaknya ada 3 aspek yang akan terpenuhi. Pertama, peternak akan sejahtera karena harga susu akan bisa lebih tinggi serta bahan baku pengolahan industri susu akan bisa terpenuhi. Bahkan pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya memberikan akses modal, serta menyambungkan pasar susu dengan perusahaan pengolahan susu besar seperti PT Nestle dan PT Indolakto yang menampung produk petani peternakan sapi perah menjadi produk olahan yang siap dipasarkan. Tidak hanya ke seluruh pelosok tanah air, bahkan hingga mancanegara. Dengan begitu, industri sapi perah di Pasuruan dapat mencapai kejayaan.
Baca juga: Sapi Sehat, Susu Segar