“Kalau sering diburu namun tidak di budidayakan, rusa tentu akan habis. Maka dari itu, perlu adanya konservasi”
Salah satu upaya dalam pelestarian keanekaragaman hayati adalah melalui hutan pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Melalui hutan pendidikan, masyarakat dapat mengetahui dan memahami bahwa kualitas hutan tergantung pada kelestarian komponen-komponen di dalamnya. Seperti yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Hutan Penelitian Dramaga dalam menangkar rusa sebagai satwa liar.
Rusa menjadi salah satu satwa langka yang perlu dibudidayakan. Rusa termasuk spesies hewan Asia yang dilindungi di Indonesia karena sering dijadikan sebagai target buru sehingga keberadaan populasinya semakin terancam.
“Kalau sering diburu namun tidak di budidayakan, rusa tentu akan habis. Maka dari itu, perlu adanya konservasi. Dari konservasi ini memberi contoh bahwa boleh konsumsi daging rusa namun hanya dari hasil budidaya, yaitu penangkaran seperti ini,” ungkap Prof. Dr. Hendra Gunawan Foranda, Peneliti utama di bidang konservasi keanekaragaman hayati, penangkaran rusa dramaga saat ditemui oleh Jagadtani.id di Puslitbang Hutan Bogor.
Baca juga: Si Kerdil dari Pulau Bawean
Upaya konservasi yang berkelanjutan perlu ditingkatkan untuk menekan laju penurunan populasi Rusa.
“Rusa di Indonesia itu sebenarnya ada empat jenis yaitu rusa sambar, rusa timor, rusa bawean dan kijang,” pungkas Hendra.
Di Indonesia penting sekali untuk membangun kesadaran mengenai konservasi satwa liar. Masyarakat perlu mengenal pentingnya kedudukan satwa liar sebagai komponen biotik yang penting untuk kelangsungan ekosistem hutan. Untuk itu, adanya penangkaran untuk melindungi dan memperbanyak jumlah satwa langka.
“Penangkaran rusa ini sudah mulai sejak tahun 2008. Namun, penelitian tentang rusa ini jauh sebelumnya sudah ada yaitu di Jasinga. Disini masyarakat bisa penelitian, wisata, jadi lokasi disini bisa untuk lebih dekat dengan masyarakat,” terang Hendra.
Baca juga: Khasiat Ranggah Muda Rusa Timor
Penangkaran rusa yang berada di wilayah Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat ini bernama Pusat Teknologi Pengembangan Penangkaran Rusa.
“Penelitian itu sebenarnya untuk mendukung program pemerintah. Ada dua hal yang kita lakukan untuk mendukung program pemerintah melalui rusa. Pertama, program konservasi satwa langka. Rusa ini jadi salah satu satwa langka. Statusnya ini sudah rentan, rentan ini kalau sudah sedikit gangguan, dia bisa punah. Hal ini yang mendukung rusa untuk di konservasi” jelasnya.
Lebih lanjut, Hendra menambahkan, “lalu yang kedua untuk mendukung ketahanan pangan. Karena di alam rusa ini diburu oleh masyarakat untuk di makan. Gizi daging rusa itu seperti kambing, memiliki gizi yang tinggi, lalu rasanya juga enak. Sehingga dia banyak diburu” tambahnya.
Selain itu, Hendra mengaku tempat penangkaran rusa ini bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat. “di tempat konservasi ini kami juga melatih masyarakat mengenai bagaimana budidaya rusa itu sendiri,” tutupnya.
Baca juga: Kenali Berbagai Macam Penyakit Rusa