Kudus Gelar Festival Kopi Muria
Kudus Gelar Festival Kopi Muria
Festival Kopi Muria menjadi ajang untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat, bahwa di Kudus tidak hanya dikenal sebagai Kota Kretek, melainkan juga ada komoditas kopi yang cukup luar biasa.
KUDUS - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tengah menyelenggarakan Festival Kopi Muria yang berlangsung 22-24 November 2019. Acara tersebut akan menjadi agenda rutin untuk mempromosikan kopi lokal agar semakin dikenal masyarakat luas demi meningkatkan transaksi penjualan.
“Targetnya, Festival Kopi Muria tidak hanya sekali digelar, melainkan bisa digelar kembali tahun depan, agar promosinya juga semakin masif,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto, saat ditemui usai pembukaan Festival Kopi Muria di Jempatan Tanggulangin, seperti melansir ANTAR, Jumat (23/11) kemarin.
Baca juga: Wajibkan OPD Sedia Kopi Muria
Sam’ani menganggap, festival kopi kali ini juga menjadi ajang untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat, bahwa di Kudus tidak hanya dikenal sebagai Kota Kretek, melainkan juga ada komoditas kopi yang cukup luar biasa. Hampir dua per tiga kawasan Gunung Muria, katanya, berada di wilayah Kudus dan sebagian besar juga ditanami komoditas tanaman kopi.
Dalam rangka mempromosikan komoditas tersebut, Pemkab Kudus membuat kegiatan dengan menggandeng kopi muria yang berasal dari daerah Colo, Ternadi, dan Rahtawu. Sementara upaya pengembangan terhadap budidaya tanaman kopi, Pemkab Kudus juga akan membantu petani kopi dengan memberikan bantuan bibit kopi jenis robusta maupun arabika.
“Kami juga mendatangkan ahlinya untuk memberikan edukasi kepada petani dalam hal tata cara penanamannya, serta pengolahan pascapanen. Harapannya, yang dijual petani tidak dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah menjadi produk kopi,” ujarnya.
Baca juga: Filosofi Alam Doktorandus Coffee
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyo menambahkan, Festival Kopi Muria yang berlangsung di Jembatan Tanggulangin lama ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yaitu mulai 22-24 November 2019. Ajang tersebut, diharapkan bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli serta bisa meningkatkan transaksi penjualan kopi lokal Kudus.
“Kami juga ingin mempopulerkan cita rasa kopi muria terhadap masyarakat luas, karena minuman kopi sudah menjalar di kalangan generasi milenial dan tidak hanya kalangan tua saja,” sebutnya.
Baca juga: Tinggalkan Pupuk Kimia Demi Kopi
Setidaknya, lanjutnya, kopi muria bisa bersaing di pasar nasional dan cita rasanya semakin dikenal masyarakat luas. Selain agenda kegiatan di dalam festival kopi, ada juga pameran kopi muria, demo “Kudus Menyeduh” dengan disediakan 50 coffee shop di sepuluh titik luar ruang, gelar wicara, dan hari terakhir digelar lomba menyeduh kopi, serta penyerahan bibit tanaman kopi.