• 4 May 2024

Raup Untung dari Bisnis Belut

uploads/news/2021/10/raup-untung-dari-bisnis-45340237d0569b7.jpg

Belut banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lauk atau dibuat menjadi keripik belut. Bahkan belut juga menjadi salah satu ikon kuliner dari kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta. 

Peluang bisnis dari hewan belut, ternyata cukup menjanjikan bagi para pengusaha kecil dan menengah, bahkan bagi para pemula yang hanya mempunyai modal usaha yang relatif kecil. Hal ini tentu tak lepas dari tingginya permintaan belut, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor. Selain banyak digemari karena rasanya yang lezat dan kaya akan nutrisi yang baik bagi tubuh, hewan air tawar yang satu ini ternyata bermanfaat bagi para petani karena dapat menggemburkan lahan dan lendirnya berguna untuk membuat media tanam menjadi lebih bagus.

Baca juga: Seluk Beluk Bisnis Belut Rawa

Belut banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lauk atau dibuat menjadi keripik belut. Bahkan belut juga menjadi salah satu ikon kuliner dari kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta. Meningkatnya minat masyarakat terhadap keripik belut membuat permintaan belut di Godean dan sekitarnya terus meningkat.

Suyati, salah satu pengepul belut yang berlokasi di Godean, mengaku jika ia telah menggeluti usaha mengumpulkan belut sejak 1986 silam.

“Tidak cuma dari sekitar sini saja. Ada juga yang pesan orang Bantul untuk masak Mangut Belut, ada juga Klaten, dan ada juga Magelang untuk dibuat keripik belut juga,” ungkap Suyati kepada Jagadtani.id.

Baca juga: Ganasnya Belut Listrik di Amazon

Bersama suaminya, ia menggeluti usaha ini semenjak dirinya lulus SMEA. Setiap harinya, Suyati tidak mendapatkan stok belut dari sekitar Sleman, namun mendatangkan belut dari Jawa Timur, tepatnya di daerah Lumajang dan Malang.

Saking larisnya, Suyati mengaku hanya membutuhkan waktu satu bulan, ia berhasil menjual belut sebanyak 4 ton ekor belut.

“Harga jualnya tidak menentu. Jika sedang gampang, saya jual Rp40 ribu per kilo. Tapi, jika sedang jarang bisa sampai Rp60 ribu. Biasanya harga segitu (Rp60 ribu) waktu lebaran,” tambahnya.

Baca juga: Nyaring Budidaya Belut dalam Tong

Namun sayangnya, hanya sedikit sekali yang menjalankan budidaya belut. Bisa dilihat dari jumlah pemasok hewan ini bahwa jumlahnya tidak terlalu banyak. Persaingan budidaya belut pun masih relatif rendah, padahal membuka peluang yang cukup besar bagi para peternak belut. Suyati bahkan mengaku bahkan di daerahnya cenderung sedikit yang membudidayakan hewan air tawar ini.

Baca juga: Ketika Belut Taman Butuh Videocall

Baca juga: Mengenal Budidaya Ayam Joper

Related News