"Tomcat lebih banyak manfaatnya ketimbang mudharatnya, dan merupakan sahabat manusia dalam pengendalian hama wereng coklat”
Sahabat Tani pernah dengar nama kucing garong? Beberapa orang ada yang menyebutnya sebagai serangga, namun ada juga yang berpendapat bahwa nama kucing garong ialah penyebutan untuk kucing atau hewan mamalia pemakan karnivora yang sering dipelihara.
Kucing garong atau serangga tomcat merupakan jenis serangga yang sempat heboh di dalam masyarakat Indonesia. Tomcat merupakan jenis serangga berukuran antara 7-8 mm dengan warna merah belang hitam. Jenis serangga ini memang seperti semut, namun memiliki sayap. Disebut juga sebagai semut semai atau Kumbang Rove.
Hampir sebagian besar serangga sering dianggap hama dalam bidang pertanian, tidak sedikit jenis serangga lainnya merugikan manusia. Tetapi, sebagian lainnya menguntungkan manusia, loh. Salah satunya serangga kucing garong ini.
Baca juga: Peran Penting Ngengat untuk Kehidupan
Tomcat atau kucing garong adalah serangga yang bernama ilmiah Paederus fuscipes. Serangga ini termasuk dalam Ordo Orthoptera dan Famili Staphylinidae, tergolong predator terhadap berbagai jenis hama serangga lainnya seperti wereng coklat, penggerek batang, hama penggulung dan pelipat daun padi. Jadi serangga ini sebenarnya serangga yang sangat menguntungkan bahkan dapat disebut sebagai sahabat petani karena memiliki potensi dalam mengatur populasi hama.
Ahli serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Aunu Rauf, mengatakan serangga Tomcat tidak berbahaya bagi manusia. "Tomcat lebih banyak manfaatnya ketimbang mudharatnya, dan merupakan sahabat manusia dalam pengendalian hama wereng coklat," tutur Aunu.
Baca juga: Unik, Begini Cara Semut Berkomunikasi
Bentuk badan serangga ini juga dianggap mirip pesawat tempur. Meski menguntungkan bagi para petani, namun Sahabat Tani perlu hati-hati karena keberadaannya di area pemukiman manusia dapat beresiko menyebabkan iritasi pada kulit.
Tidak seperti kebanyakan serangga, iritasi yang disebabkan kucing garong bukan timbul karena gigitannya, melainkan karena racun bernama pederin di dalam cairan tubuhnya. Racun ini akan menyebabkan dermatitis kontak pada kulit jika tomcat dipukul atau tidak sengaja tergencet hingga cairan tubuhnya keluar dan terkena kulit.
Lebih lanjut Aunu juga mengatakan, sudah menjadi hal rutin setiap setahun sekali Tomcat mendatangi pemukiman sesuai pola hidupnya yang selalu aktif bergerak pada malam hari untuk mencari mangsa. Maka Sahabat Tani perlu waspada agar tidak terkena racun yang dikeluarkannya.
Aunu mengakui racun yang ada di tubuh serangga tersebut dapat membuat kulit memanas, melepuh dan bengkak. Meski tomcat berukuran kecil, racunnya tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan iritasi dan peradangan kulit yang cukup berat.
Nah, bila Sahabat Tani pernah mendengar penyebutan “kucing garong” untuk hewan dengan nama latin Felis catus atau mamalia karnivora ini, hanya lah nama kiasan saja. Penyebutan kucing garong ialah kiasan untuk kucing liar yang suka mencuri.
Baca juga: Manfaat Nyamuk dalam Islam