Potensi Pemanfaatan Wol Domba Merino
“Kalau di Jawa itu, domba jenis merino setelah bulunya dicukur bisa dipakai atau dimanfaatkan untuk bahan isian bantal dan guling. Dan domba jenis ini pun bulunya lebih tebal bila dibandingkan domba lokal seperti biasanya”
Domba merupakan jenis hewan ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Hewan ini memiliki daging yang lebih banyak dibandingkan kambing. Hewan ternak dengan nama latin Ovis aries ini, dikenal dengan ciri-ciri bulunya yang lebat dan tumbuh subur.
Selain itu, daging domba lebih rendah lemak dan harganya lebih murah dari daging sapi. Hewan ternak ini kaya akan manfaat yang bisa Sahabat Tani dapatkan. Tidak hanya dagingnya saja yang bisa Sahabat Tani manfaatkan, ternyata bulu atau wol domba bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal.
Baca juga: Toggenburg, Kambing Swiss Puluhan Juta
Wol domba berbentuk seperti serat yang diperoleh dari rambut halus domba. Sebutan “wol domba” lebih tepat digunakan daripada “bulu domba”. Alasannya, karena sebutan kata bulu lebih identik dengan sesuatu yang memiliki tangkai seperti pada unggas.
Sahabat Tani bisa temui banyak wol domba pada peternakan domba yang bergerak di sektor penggemukan. Biasanya sebelum dilakukan penggemukan, peternak akan memastikan seluruh domba akan dicukur wolnya.
“Misalnya seperti di peternakan saya. Sebelum diternak dan dimasukkan kedalam kandang, domba-domba ini wajib saya cukur semua,” ungkap Bayu, salah satu peternak domba di Kampung Cikupa, Desa Sukaresmi, Kecamatan Suka Makmur, Bogor, Jawa Barat.
Adapun manfaat mencukur domba untuk meningkatkan kenyamanan domba, membantu domba untuk mengeluarkan panas, meningkatkan tingkah laku dan nafsu makan, serta memperbaiki penambahan bobot harian pada domba.
Manusia memanfaatkan bulu domba untuk pembuatan pakaian, sandal bahkan untuk bahan krim kecantikan. Didalam bulu domba mengandung senyawa bernama lanolin dan ketebalan bulu domba mampu memberikan rasa hangat sehingga cocok untuk dijadikan bahan pakaian.
Baca juga: Tips Mengatasi Bau Kandang Domba
Salah satu bulu domba yang bisa dimanfaatkan adalah jenis domba merino. “Kalau di Jawa itu, domba jenis merino setelah bulunya dicukur bisa dipakai atau dimanfaatkan untuk bahan isian bantal dan guling. Dan domba jenis ini pun bulunya lebih tebal bila dibandingkan domba lokal seperti biasanya,” jelas pemilik dari Sumber Rachmat Rizky Farm itu.
Tak hanya bulunya saja yang tebal, domba merino juga memiliki daging yang tebal. Satu ekor domba merino bisa menghasilkan daging antara 20 kilogram sampai 22 kilogram.
Harga domba merino bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta hingga mencapai Rp 4,5 juta per ekornya. Adapun kelebihan domba merino dengan domba lokal, domba ini memiliki tubuh yang besar. Lalu, dengan bulunya yang tebal ini lebih memikat daya tarik masyarakat untuk membelinya.
Baca juga: Obat Alami Jika Kambing Sakit
Di Indonesia, wol domba punya karakteristik yang berbeda. Seratnya lebih kasar dan diameternya lebih besar sehingga kurang cocok dijadikan bahan sandang. Sedangkan di luar negeri, wol domba dimanfaatkan untuk bahan sandang dengan cara ditenun. Sayangnya, wol domba lokal saat ini masih dianggap sebagai limbah, sehingga pemanfaatannya masih sangat sedikit. Padahal, peluang usaha bantal dengan isian wol domba terbuka lebar dengan permintaan bantal yang semakin meningkat tiap tahunnya.
“Kalau sejauh ini, untuk domba jenis priangan seperti yang ada di peternakan milik saya, bulunya tidak bisa dimanfaatkan. Saya tidak menampung bulu domba, hanya sebagai limbah saja. Kalaupun bisa dimanfaatkan, akan lebih baik,” tutur Bayu.
Baca juga: Texel, Domba Super Asal Belanda
Perekonomian Australia Bergantung pada Wol Domba
Di negara Australia, pemanfaatan bulu domba sangat berdampak besar pada perekonomian mereka. Di tahun 1894, ada ungkapan terkenal yang menyebutkan 'Riding on The Sheep's Back'. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa kemakmuran ekonomi Australia saat itu bergantung hanya pada produk wol dari bulu-bulu domba sebagai komoditi ekspor selama 100 tahun.
Sejak tahun 1788 hingga akhir tahun 1850-an, jumlah domba di Australia terus meningkat hingga mencapai 16 juta ekor atau bila di perkirakan, satu orang disana bisa memiliki sekitar 39 ekor domba. Di tahun 2014, jumlah domba disana bisa mencapai 72 juta ekor domba. Dan 75 persen dari seluruh domba disana adalah jenis merino.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat disana memanfaatkan wol merino sebagai salah satu peluang besar dalam perekonomian mereka. Wol Australia bahkan dianggap sebagai salah satu wol kualitas terbaik di dunia.
Baca juga: Keunggulan Kandang Domba Bahan Kayu