Ini Loh Jenis-Jenis Bebek Hibrida
“Jenis-jenis bebek hibrida itu ada pedaging dan petelur. Nah kalau di saya ini bebek pedaging. Kemudian kalau bebek hibrida itu, bulunya berwarna putih. Sedangkan untuk bebek lokal itu warnanya cenderung lebih cokelat”
Sahabat Tani suka makan daging bebek? Nah, dari sekian banyak daging bebek yang Sahabat Tani konsumsi, ada salah satu jenis bebek yang dagingnya cukup unggul, yaitu bebek hibrida. Bebek hibrida ini jenis unggas yang memiliki dua fungsi, dia bisa dijadikan sebagai penghasil daging dan penghasil telur.
“Jenis-jenis bebek hibrida itu ada pedaging dan petelur. Nah kalau di saya ini bebek pedaging. Kemudian kalau bebek hibrida itu, bulunya berwarna putih. Sedangkan untuk bebek lokal itu warnanya cenderung lebih cokelat,” kata Muhammad Syaugi, salah satu peternak bebek saat ditemui Jagadtani di daerah Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Baca juga: Untung Bisnis Ternak Bebek Petelur
Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil Syaugi ini menjelaskan, bebek hibrida merupakan hasil dari perkawinan silang antara bebek lokal dengan bebek peking. Kata Syaugi, selain karena tekstur dagingnya yang unggul, bebek hibrida juga memiliki kelebihan dari sisi masa pertumbuhannya yang cukup cepat dengan masa panen sekitar 42 hari saja. Lalu bobot yang dimiliki bebek pedaging ini cukup tinggi dengan waktu yang singkat mulai dari 2 kilogram bahkan bisa mencapai 2,5 kilogram. Selain itu, kata Syaugi bebek hibrida yang ia ternak memiliki perbedaan di bagian dadanya yang lebih gemuk.
“Ada 3 jenis bibit bebek hibrida yang di produksi di beberapa perusahaan. Pertama, bisa dilihat dari panjang lehernya. Kalau di peternakan saya ini, jenis bebek hibrida yang lehernya cenderung lebih pendek. Tapi, ada juga bebek hibrida yang lehernya lebih panjang dan yang lebih panjang ini cenderung jenis lokal,” ungkap alumnus Universitas Parahyangan Bandung itu.
Baca juga: Tips Kandang Bebek Bebas Bau
Sedangkan untuk bebek hibrida petelur terbagi menjadi dua jenis, yaitu hibrida ratu dan hibrida raja. Proses pertelurannya dalam kurun waktu satu tahun dapat memproduksi telur setelah berumur 5,5-6 bulan dengan jumlah telur mencapai 250 butir per ekor, lalu telur yang dihasilkan memiliki bobot hampir 70 gram/butir dan warna pada telurnya sedikit berbeda yang berwarna sedikit keputihan.
Jika Sahabat Tani ingin memelihara bebek hibrida petelur, cara merawatnya hampir sama dengan bebek pedaging, tapi ada perbedaan pada pembuatan kandang. Bedanya yaitu, untuk petelur diarea kandang harus terdapat kolam dan untuk bebek hibrida pedaging tidak perlu adanya kolam didalam kandang. Di pasaran, satu butir telur bebek dihargai dengan Rp1.800 untuk ukuran besar, sedangkan untuk ukuran kecil seharga Rp1.500.
“Nah perbedaaan diantara 3 produsen bibit DOD (Day Old Duck) hibrida, itu bisa dilihat terutama dari paruhnya. Warna paruhnya ada yang cenderung merah sekali, merah kekuning-kuningan, bahkan ada yang pucat. Jadi, itu yang paling utama yang bisa kita perhatikan,” tutupnya.
Baca juga: Memilih Pakan Bebek Berkualitas