Inilah Mengapa Sarang Burung Walet Mahal
"Kenapa walet ini bisa mahal yang pertama karena budidayanya yang susah, kita harus tahu tempat yang sesuai suhu dan kelebapannya.."
Sahabat Tani pasti sudah tidak asing lagi dengan burung walet. Burung walet merupakan burung yang memiliki ciri fisik, dengan bagian ekor yang panjang dan sayap yang agak meruncing, dengan bagian bawah tubuh berwarna cokelat dan bagian atas berwarna hitam.
Burung yang memiliki nama latin Collocalia Vestita ini juga senang dan banyak hidup di daerah pantai. Namun, ternyata bukan burungnya yang bisa dimanfaatkan, karena yang membuat burung ini istimewa adalah sarang burungnya.
Sarang burung walet sangat diburu orang, sehingga banyak orang yang sengaja membudidayakan burung walet, karena sarangnya memiliki harga yang fantastis. Pasalnya, sarang burung walet merupakan sarang yang dibuat menggunakan air liur mereka sendiri dan memiliki manfaat luar biasa terutama untuk kesehatan.
Baca juga: Manfaat Liur Sarang Burung Walet
Kunnadi Harianto, salah satu pembudidaya sarang burung walet di daerah Sawah Luhur, Kota Serang, Banten mengungkapkan khusus kepada Jagad Tani mengapa sarang burung walet memiliki harga yang fantastis.
“Kenapa walet ini bisa mahal yang pertama karena budidayanya yang susah, kita harus tahu tempat yang sesuai suhu dan kelebapannya nah kebanyakan orang gagal budidaya itu karena belum bisa memenuhi suhu yang pas, suhu ruangan walet idealnya adalah 26-29 derajat celcius. Tingkat kelembaban dari 70 sampai 90 derajat celcius,” ujarnya.
Selain suhu dan kelembapan, pria yang akrab disapa Kun itu mengatakan masih banyak faktor yang menyebabkan walet ini sulit untuk dibudidayakan. Seperti pada saat menaruh makanan pancingan agar walet menghampiri ke sarang yang sudah dibuat. Pada tahap ini ditentukan walet suka atau tidak dengan pancingan yang kita buat.
“Nah selanjutnya untuk memanggil dia agar datang ke bangunan yang sudah kita buat itu juga butuh effort ya seperti kita harus menyiapkan tempatnya segelap mungkin dan tidak ada wangi manusia sama sekali apalagi parfum karena dia sangat sensitive dengan wewangian, lalu kita beli kotoran walet yang harganya juga lumayan mahal kemudian kita semprotkan pada tembok-tembok didalamnya agar dia datang, nah kalau tidak ada kotorannya bisa pakai putih telur, caranya sama disemprotkan juga. Setelah itu kita pasang speaker 24 jam non stop yang bunyinya suara burung walet agar mereka terpancing,” tutur pria yang juga memiliki digital agency tersebut.
Baca juga: Laris Manis Saranng Burung Walet
Tak hanya sampai disitu, kesulitan masih berlanjut sampai tahap panen, Kun menjelaskan panen sarang burung walet ia lakukan setiap tiga bulan sekali.
“Masuk ke tahap panen juga tidak gampang, kita harus bersihkan hamanya terlebih dahulu dan hamanya pun banyak, ada tokek, kecoa, cicak, burung hantu dan mereka macam-macam gangguannya ada yang makanin telur, ada yang makanin sarang. Untuk mengambil sarang burungnya kita harus naik menggunakan tangga yang dimana situasinya kan gelap perlu lampu yang ekstra belum lagi lumut yang banyak jadi licin saya dan tim sudah berapa kali jatuh dari lantai dua tapi ya itu sudah biasa karena memang kalau untuk walet ini ketinggiannya minimal banget 2,5 meter karena supaya lembab dan nggak panas,” jelas Kun.
Baca juga: Mengkilaunya Air Liur Burung Walet