• 20 April 2024

Keren, Santri Ponpes Al-Ghozaly Dilatih Bertani

"Kegiatan ini fungsinya yang pertama untuk membantu ekonomi pesantren. Kedua, memberikan pengalaman kepada santri-santri, sehingga ketika lulus tidak hanya kemampuan agama saja tapi pertanian juga didapat santri"

Tak hanya berkegiatan yang melekat dengan santri, sejumlah santri di Pondok Pesantren Al-Ghozaly juga bertani. Para santri yang tergabung dalam kelompok tani ABN Farm secara bergantian melakukan aktivitas pertanian di Green House. Saat ini, para santri Ponpes Al-Ghozaly sedang merintis budidaya tanaman hias, setelah mereka sukses bercocok tanam sayur mayur dengan sistem hidroponik atau budidaya tanaman tanpa media tanah.

Penanggungjawab Green House, Ferdy Sugianto mengatakan, budidaya tanaman hias ini baru dilakukan sebulan lalu di sebagian lahan Green House. Budidaya ini juga setelah melihat adanya peluang pasar dan tanaman hias saat ini sedang tren.

"Ini awalnya untuk pembibitan sayuran hidroponik, tapi pas dilihat ternyata masih banyak ruang yang kosong, akhirnya kita inisiatif dimanfaatkan untuk tanaman hias. Jadi pembibitan sayuran ada, sebagian untuk tanaman hias," ujarnya kepada Jagad Tani baru-baru ini.

Baca juga: Ternak Koi, Bantu Ekonomi Santri

Dalam budidaya tanaman hias, ia menerapkan teknik setek untuk perbanyakan tanaman. Teknik setek atau stek ini dipadukan dengan teknik hidroponik di green house khusus tanaman sayuran. Ferdy mengatakan, perpaduan teknik itu untuk menghasilkan pertumbuhan akar yang lebih cepat dibandingkan menggunakan media tanah.

"Jadi setelah distek, ditaman pot yang sudah diberi mos. Kemudian dimasukkan ke hidroponik. Setelah tiga minggu, baru dipindahkan ke pot dan dimasukkan ke sini (Green House). Di hidroponik itu lebih cepat tumbuh akarnya dibandingkan di tanah," papar Ferdy.

Di Green House dengan luas 4x6 meter yang berada di Kelurahan Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, ABN Farm telah membudidayakan ratusan tanaman hias dari berbagai jenis. Mulai Aglonema, Philodendron, Scindapus dan jenis lainnya. "Yang sekarang ada 250 pot, memang belum maksimal karena kita masih baru, sebenarnya ini bisa menampung 300 sampai 400 pot. Tapi itu semua sudah siap jual," katanya.

Diungkapkan, dalam budidaya tanaman hias agar hasilnya sesuai keinginan tentunya perawatan dilakukan dengan baik dan intensif. Ada baiknya, sambung Ferdy, komposisi media tanam yang digunakan sekam bakar, sekam mentah, cocopeat dan pupuk kandang.

Bahan-bahan itu dicampurkan dengan perbandingan 1 sekam bakar, 1 sekam mentah, 1 cocopeat dan 2 pupuk kandang bisa dari hewan ternak kambing. Tak lupa, media tanam diberikan cacahan daun bambu kering di bagian atasnya. Hal itu agar akar tanaman tumbuh dengan baik.

Baca juga: Kisah Para Santri Menanam Hidroponik

Untuk perawatan tanaman hias, ia biasanya memberikan air nutrisi satu kali dalam seminggu. Selanjutnya penyiraman air nutrisi khusus daun tiga kali per bulan. Kedua kegiatan tersebut, saran Ferdy, pada pagi hari antara pukul 07.00 sampai 09.00 WIB.

Sementara untuk menjaga kebutuhan air pada tanaman hias di green house, penyiraman air rutin dilakukan dua kali dalam seminggu menggunakan mesin pompa. "Untuk air baku seminggu dua kali. Bagusnya, saran saya pagi hari sekitar jam 7. Jangan terlalu basah karena bisa terjadi pembusukan di bagian akar, tapi jangan terlalu kering juga. Jadi harus dicek, kering dan basahnya," katanya.

Ferdy menjelaskan, semua aktivitas pertanian di Green House dikelola oleh dua orang santri, dan dibantu 40 santri yang terdiri dari 20 santriwati dan 20 santriawan. Dalam aktivitasnya, para santri melakukan secara bergantian. "Kegiatan ini fungsinya yang pertama untuk membantu ekonomi pesantren. Kedua, memberikan pengalaman kepada santri-santri, sehingga ketika lulus tidak hanya kemampuan agama saja tapi pertanian juga didapat santri," tambahnya.

Sementara untuk pemasaran tanaman hias, ABN Farm sendiri telah menjalin kerjasama sebagai mitra usaha. Disamping itu, ABN Farm juga membuka layanan secara online dan pembelian langsung di Ponpes Al-Ghozaly. "Yang di sini dikhususkan untuk ibu-ibu pengajian, ibu-ibu sekolah dan warga sekitar. Jadi kita terbuka dan harganya ekonomis," tandas santriawan berusia 21 tahun itu.

Baca juga: Tips Rahasia Menanam Melon Hidroponik

Related News