IPB Kembangkan Bertanam ala Jepang
“Ini baru percobaan berskala kecil, nanti kalau sudah berhasil akan dikembangkan lapangan yang lebih besar lagi.”
BOGOR - Institut Pertanian Bogor (IPB) merintis pengembangan cara tanam berbasis teknologi 4.0 melalui Smart and Precision Agriculture Research Station (SPARS) Mini Plant Factory di Station Lapang Fateta IPB, Leuwikopo, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Ini baru percobaan berskala kecil, nanti kalau sudah berhasil akan dikembangkan lapangan yang lebih besar lagi,” kata Rektor IPB, Arif Satria, saat melakukan “soft launching” SPARS Mini Plant Factory, seperti melansir ANTARA, Senin (25/11) kemarin.
Baca juga: IPB Regenerasi Petani Muda Papua
“Soft launching” tersebut ditandai dengan panen tanaman selada dan rumput gandum yang ditanam di mini plant factory. Bahkan, tanaman rumput gandum itu dapat langsung diblender dan dicampur dengan sedikit air mineral menjadi minuman jus. Menurut Arif, IPB University mengembangkan tanaman dengan teknologi mini plant factory, karena IPB memiliki para ahli green house.
“Kami melihat teknologi mini plant factory ini dikembangkan di Jepang, karena negara tersebut, keterbatasan lahan,” ujarnya.
Baca juga: IPB Kebanjiran Penghargaan
Sementara itu, Kepala Penelitian Mini Plant Factory, Slamet Widodo mengatakan, penelitian cara bertanam dengan teknologi mini plant factory ini memiliki tiga aspek pendekatan. Pertama, IPB mengembangkan teknologi indoor factory, yaitu menanam tanaman dengan beberapa kontrol sekaligus, baik temperatur, cahaya, penggunaan media, maupun pH. Kedua, mini plant factory ini merupakan proyek bersama dan lintas divisi di IPB.
“Saat ini baru dikembangkan oleh Fateta,” tuturnya.
Ketiga, penelitian mini plant factory ini menggunakan teknologi 4.0, meskipun lokasinya kecil, tapi bermakna besar.
“Harapannya dapat seperti mini plant factory di Jepang,” harapnya.