Nelayan dan Petani, Kalianlah Pahlawan Kami
Nelayan dan Petani, sosok pahlawan yang tanpa kita sadari menjadi bagian penting dalam penyediaan pangan nasional. Sebuah negara bisa menjadi kuat dan besar karena tersedianya pangan dengan sangat baik.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa pahlawannya. Sebagaimana memperingati sebuah peristiwa penting di hari kemerdekaan, Hari Pahlawan yang jatuh pada setiap tanggal 10 November perlu dimaknai sebagai pemacu jiwa semangat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dahulu, ratusan bahkan ribuan pejuang bangsa gugur dalam perang yang mengerikan. Api semangat dan keberanian para pejuang tak pernah padam melawan para penjajah walau harus mempertaruhkan hidup dan matinya.
Berbeda dengan zaman dahulu. Perang yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukan lagi perihal mengangkat senjata, melainkan berperang mengatasi berbagai masalah bangsa seperti kemiskinan, kelaparan, pengangguran, keterlantaran, ketunaan sosial, dan berbagai masalah sosial lainnya.
Nelayan dan Petani, sosok pahlawan yang tanpa kita sadari menjadi bagian penting dalam penyediaan pangan nasional. Keduanya merupakan pahlawan bagi bangsa karena telah berjasa menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia. Sebuah negara bisa menjadi kuat dan besar karena tersedianya pangan dengan sangat baik. Peran keduanya sangat penting, karena terbukti mampu meningkatkan produktivitas negara.
“Pangan itu penting, semua orang harus menyadari betapa pentingnya kebutuhan pangan bangsa karena pangan itu sebagai penunjang kebutuhan hidup apalagi jenis ikan dan kerang yang memiliki protein dan vitamin yang banyak untuk otak manusia. Penting untuk mencerdaskan generasi-generasi bangsa indonesia kedepannya,” kata Suhendra, nelayan kerang di Kampung Muara Kamal, RT 04 RW 04, Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Baca juga: Melejit Kerang Hijau ke Dubai
Petani menjadi salah satu profesi penting bagi negara. Petani lah yang berjuang menjaga ketersediaan pangan dalam negeri, termasuk saat pandemi Covid-19 disaat semua masyarakat dihimbau untuk tetap di rumah, petani tetap harus bekerja menjaga pangan untuk negeri. Jokowi bahkan pernah mengatakan, “kalau tidak ada petani yang bekerja keras kita bisa makan apa, kalau tidak ada nelayan kita makan ikan apa,” katanya pada acara Penas yang diselenggarakan di Provinsi Aceh, dikutip dari pertanian.go.id.
Sebagai bagian yang ikut andil untuk melengkapi pangan negara, pria yang akrab dipanggil Hendra itu mengatakan memaknai semangat para pahlawan di era modern perlu diimbangi dengan semangat besar dan kreativitas yang mampu mensejahterakan negara.
“Menerapkan semangat dari pahlawan terdahulu di zaman yang modern seperti saat ini, kita semua khususnya saya sebagai petani nelayan perlu menemukan ide-ide yang kreatif. Misalnya, seorang nelayan kerang seperti saya membuat inovasi-inovasi baru dalam budidaya kerang apung atau misalnya alat tangkap yang ramah lingkungan agar penangkapannya lebih bagus,” tutur bapak dua anak itu.
Baca juga: Kisah Nelayan Selamatkan Ekonomi Keluarga
Hendra mengaku, mengingat jasa pahlawan juga perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat serta dilengkapi dengan inovasi-inovasi baru “Kami sebagai petani atau nelayan berusaha memberikan ide-ide terbaik untuk negara ini. Dan ide-ide itu dituangkan atau di aplikasikan kedalam kegiatan. Kegiatannya pun penting untuk melakukan riset. Seperti saya kegiatan yang ada di laut, riset yang mendalam sangat penting dilakukan,” tegasnya.
Katanya, peran milenial tentu sangat penting dalam hal ini, mengingat inovasi dan ide-ide segar bisa didapatkan dari generasi yang masih aktif apalagi di era modern seperti saat ini. Tak hanya itu, kekuatan dan semangat kebersamaan serta gotong-royong para petani dengan semua pemangku kepentingan, termasuk jajaran Kementerian adalah bagian penting dalam memajukan kesejahteraan pangan.
Tidak ingin hanya bertumpu pada cara tradisional, kini Hendra berhasil merakit sendiri peternakan apung miliknya yang berbahan kayu dengan rancangan terbaru untuk mempermudah proses ternak kerang miliknya. Semangat para pahlawan terdahulu akan terus menggelutinya dalam menjalankan aktivitasnya sebagai seorang petani nelayan.
Baca juga: Dampak Reklamasi bagi Nelayan Kerang