• 23 November 2024

Berhenti Membenci Kucing Liar

uploads/news/2021/11/berhenti-membenci-kucing-liar-8039853b9942a82.jpg

“Saya tidak bisa memaksakan orang harus suka juga dengan kucing, paling tidak, saya bisa bilang meski tidak suka jangan sampai menyakiti. Kita harus ingat bahwa hak hidup kita dengan kucing itu sama, mereka juga punya hak hidup yang sama”

Kucing liar atau kucing jalanan yang hidup di perkampungan maupun perkotaan masih kerap dipandang buruk oleh banyak orang. Tidak sedikit kucing-kucing tersebut mendapat perlakuan kejam dari manusia. Beberapa ada yang hanya sekedar diusir, namun tak sedikit yang menyertai pengusiran itu dengan aksi fisik seperti menendang, menyiram, memukul, melempar, membakar bahkan membunuhnya.

Baca juga: Menguak Penjualan Daging Anjing di Jakarta

Banyaknya populasi kucing yang ada di sekitar, menurut Dita, salah satu pendiri Rumah Kucing Parung, dalam keseharian kasus penganiayaan kucing-kucing liar kian melunjak.“Jadi kucing itu kan hewan yang paling umum ada di sekitar kita yang memang dengan populasi yang sudah terlalu banyak, akhirnya mereka sudah dianggap seperti hama. Nah, penganiayaan oleh manusia itu jadi lebih banyak ke mereka, Semua itu terlihat oleh mata saya. Setiap hari saya temukan mereka terluka, teraniaya dan terlantar,” ungkapnya kepada Jagad Tani saat ditemui di Jalan Pasir Naga,RT. 01 RW.07, Kelurahan Pabuaran Kecamatan Parung, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Stop Penganiayaan Kucing Terlantar

Kata Dita, karena stigma buruk yang sudah melekat dalam diri manusia, maka ada saja tingkah laku yang dilakukan oleh manusia, “karena sudah ada perspektif ‘tidak suka’ dan punya anggapan buruk dengan kucing maka jadi beranggapan demikian. Jadi otomatis kucing itu dianggap sebagai sumber penyakit, kotor, pokoknya yang tidak ada bagus-bagusnya itu intinya karena mereka tidak suka saja. Jadi tidak ada yang bisa dibicarakan yang baik-baik oleh mereka tentang kucing,” ucap wanita berusia 46 tahun itu.

Baca juga: Demi Menyelamatkan Kucing Terlantar

Bumi ini diciptakan tidak hanya untuk manusia, tapi ada makhluk hidup lain yang berhak hidup dan hak hidupnya sama dengan kita. Dita mengatakan, manusia sebagai yang derajatnya paling tinggi dan paling sempurna, justru harus lebih bisa menghargai makhluk lain.

“Saya tidak bisa memaksakan orang harus suka juga dengan kucing, paling tidak, saya bisa bilang meski tidak suka jangan sampai menyakiti. Kita harus ingat bahwa hak hidup kita dengan kucing itu sama, mereka juga punya hak hidup yang sama, bukan hanya kita saja. Jadi, kalau peduli dengan itu saja, tidak ada lagi terjadinya penganiayaan kucing maupun hewan. Jadi manusia egois karena manusia berani menelantarkan atau berani,” tutupnya.

Baca juga: Cara Merawat Kucing Bagi Pemula

Baca juga: Melihat Prestasi Kucing Kampung RKP

Related News