• 29 March 2024

Memanjakan Mata di Kampung Mina Padi

Selain menyuguhkan keindahan, Kampung Wisata Mina Padi Samberembe bisa mendorong minat generasi milenial untuk terjun di bidang pertanian.

Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan. Ada banyak sekali tempat wisata alam maupun buatan di Yogyakarta yang menjadi incaran para wisatawan, salah satunya tempat wisata berbasis pertanian yaitu Kampung Mina Padi yang berada di Dusun Samberembe, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Melihat lokasinya yang masih begitu asri, tak heran tempat ini memikat banyak wisatawan dari daerah Jogja maupun dari luar daerah. Saat berkunjung ke Kampung Mina Padi, Sahabat Tani bisa belajar langsung beragam edukasi pertanian seperti Mina Padi, Mina Cabai dan Mina Timun. Selain itu, ada juga edukasi perikanan seperti bioflok ikan lele, pembibitan ikan nila dan juga ikan koi.

Baca juga: Untung Dobel dari Mina Padi

Ketua Kampung Mina Padi, Ricky Wahid Syam menceritakan sejarah berdirinya Kampung Mina Padi di Dusun Samberembe. Berawal dari menjadi tuan rumah dalam acara Pekan Daerah Petani Nelayan Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda-KTNA) se-Jogjakarta, Ricky bersama anggotanya sadar banyaknya peserta yang hadir dan tertarik pada acara tersebut. Hal ini membuatnya menggagas sebuah ide baru untuk mendirikan Kampung Mina Padi Samberembe.

Lebih lanjut, pria berusia 35 tahun itu menceritakan, dirinya bersama banyak pemuda dari dusun Samberembe memutuskan untuk mengumpulkan tokoh masyarakat sekitar dari berbagai kalangan, termasuk para petani. Tujuannya untuk memasarkan desa mereka melalui edukasi pertanian. Mereka percaya, pertanian memiliki potensi yang cukup besar diwilayahnya khususnya di sektor mina padi dan juga budidaya ikan.

“Kurang lebih selama satu bulan kami menyiapkan peresmian Kampung Mina Padi ini, karena untuk lahan dan perijinan sudah langsung diurus oleh bagian Dinas. Kami hanya perlu membentuk organisasi dan juga melengkapi fasilitas penunjang untuk pembukaan desa wisata berbasis pertanian,” ungkap Ricky saat ditemui di Kampung Mina Padi.

Baca juga: Cipratan Emas Minapadi Purbalingga

Setelah melewati proses peresmian dan baru berjalan dalam waktu yang singkat, rupanya Kampung Mina Padi mendapat respon yang sangat positif, baik dari pengunjung, masyarakat sekitar bahkan dari Dinas setempat. Diimbangi dengan pengunjung yang meningkat secara signifikan, mereka membangun beberapa fasilitas baru seperti joglo dan juga pendopo dengan harapan mampu mempermudah para pengunjung, serta mempercantik lokasi Kampung Mina Padi.

Sayangnya, sejak covid-19 masuk ke Indonesia, beberapa tempat wisata terpaksa harus tutup dan hal ini berdampak langsung pada segala aktivitas di Kampung Mina Padi Samberembe. “Memang belakangan tahun ini, kita belum membuka tempat ini lagi secara resmi, namun itu juga karena kita tidak mau ada klaster baru dikampung ini” katanya.

Selama belum resmi dibuka, Kampung Mina Padi Samberembe tetap melakukan peningkatan berkala terhadap fasilitas maupun promosi. Hal ini diharapkan setelah memasuki masa new normal Kampung Mina Padi bisa lebih berkembang dan juga dapat mengajak desa-desa lain untuk bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki setiap desa.

Baca juga: Inovasi Menguntungkan Mina Padi

Baca juga: Nelayan dan Petani, Kalianlah Pahlawan Kami

Related News