"Saya budidaya kroto menggunakan toples karena sangat mudah digunakan. Selain itu bisa melihat dengan mudah perkembangan si semut-semut yang ada didalamnya. Barangnya pun mudah didapat daripada menggunakan bambu dan lain-lain,"
Melihat puluhan bahkan ribuan semut berkumpul dalam suatu tempat, mungkin akan membuat Sahabat Tani jadi merinding dibuatnya. Namun siapa sangka, kumpulan semut-semut ini ternyata dapat membawa untung puluhan juta rupiah, yaitu memanfaatkan larvanya. Orang Jawa menyebutnya dengan nama kroto.
Dalam bahasa Jawa, kroto artinya "telur" namun penggunaan kata ini banyak dipakai oleh banyak orang untuk menyebut larva semut yang saat ini banyak digunakan masyarakat sebagai pakan burung atau obat herbal.
"Banyak yang sebut sebagai kroto meskipun sebetulnya dia ini larva semut, bukan telur semut karena si semut ini kan melakukan metamorfosis sempurna dari awalnya telur menjadi larva. Pada akhirnya orang-orang jadi terbiasa menyebutnya sebagai kroto," ucap Ade Yusdira, pemilik Krotobond saat ditemui Jagad Tani di jalan Raden Kosasih, Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca juga : Cara Mengendalikan Hama Rayap
Pria yang akrab dipanggil Bond ini mengatakan, kroto bisa dihasilkan dari semut alam atau semut rangrang. Untuk jenis semut di peternakan Krotobond sendiri menggunakan jenis semut rangrang untuk diternak.
Tampilan fisik kroto sekilas terlihat seperti bentuk butiran nasi, berbentuk lonjong dan berwarna putih dengan ukuran kurang lebih 1 sentimeter.
Katanya, ternak kroto bisa menghasilkan banyak keuntungan. Selain itu, memulai ternak kroto sangat mudah, tidak memerlukan modal yang besar bahkan bisa menggunakan media kroto dari toples plastik dengan harga murah meriah.
"Saya budidaya kroto menggunakan toples karena sangat mudah digunakan. Selain itu bisa melihat dengan mudah perkembangan si semut-semut yang ada didalamnya. Barangnya pun mudah didapat daripada menggunakan bambu dan lain-lain harganya juga terjangkau bila harus beli," ungkap Bond.
Baca juga : Rahasia Murai Cepat Gacor
Toples plastik ini nantinya berfungsi sebagai rumah bagi kroto dan semut rangrang. Pria berusia 45 tahun ini memberikan beberapa tips membuat rumah kroto dengan mudah dari toples plastik.
Nantinya, Sahabat Tani cukup beri lubang pada setiap toples yang akan digunakan. Lubang-lubang tersebut berfungsi sebagai sirkulasi udara bagi semut rangrang.
"Nantinya langsung masukkan semut-semut tersebut kedalam toples. Sediakan juga rak nya dan jangan lupa siapkan sekuritas yaitu pipa paralon diisi air untuk mencegah semut keluar dari batasan yang ditentukan," jelas Bond.
Baca juga : Unik Begini Cara Semut Berkomunikasi
Selanjutnya, susun dengan rapih toples-toples yang telah berjejer diatas rak kemudian masukkan dedaunan untuk merangsang rangrang membuat sarangnya.
"Pastikan juga rak tidak menempel di dinding agar semut tidak bisa berpindah tempat. Sediakan juga nampan berisi air gula atau berikan ulat hongkong sebagai pakan semut rangrang ini," tutupnya.
Baca juga : Semut Rangrang Pendulang Uang