• 26 April 2024

Apel Malang di Rejang Lebong

uploads/news/2019/11/apel-malang-di-rejang-86046fed5d7c866.jpg

Apel hasil budidaya tersebut, kualitasnya cukup baik, rasanya manis, tidak ada bedanya dengan apel dari Batu ataupun Malang.

REJANG LEBONG - Para petani di Desa Empat Suka Menanti, Kecamatan Sindang Dataran, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sukses mengembangkan apel malang jenis manalagi, rome beauty, dan anna. Dengan lahan seluas dua hektare, para petani berhasil menanam apel sebanyak 400 batang, yang saat ini telah berumur 19 bulan dan telah siap dipanen.

“Apel hasil budidaya tersebut, kualitasnya cukup baik, rasanya manis, tidak ada bedanya dengan apel dari Batu ataupun Malang,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Ahmad Syafriansyah, seperti mengutip Bengkulunews, belum lama ini.

Syafriansyah mengatakan, pada awalnya, budidaya apel tersebut hanya diikuti lima petani yang secara swadaya membeli bibit apel langsung dari Kota Batu, Jawa Timur. Saat itu, satu bibit dihargai Rp100.000 dengan ketinggian 1,5 meter. Setelah dikembangkan dan diketahui hasilnya, membuat petani lainnya ikut antusias, bahkan mereka rela mengganti tanaman kopi dengan apel. Saat ini, terdapat 899 tanaman apel yang dikembangkan tiga kelompok tani yaitu, Bima Saktal 20 anggota kelompok, Berkah Tani 17 anggota, dan Utama Tani 16 anggota.

Kepala Balijestro Kementerian Pertanian, Herwanto, dan Kepala Balitbang Teknologi Pertanian Provinsi Bengkulu, Yudi Sastro, telah mengunjungi lokasi tersebut dan menilai jika dilihat dari kondisi tanah dan cuaca, lokasi tersebut memang cocok untuk pembudidayaan apel malang. Dalam kesempatan itu, mereka juga mengadakan diskusi mengenai rencana pengembangan apel di Kabupaten Rejang Lebong.

“Sekitar 500 tanaman sudah berbuah dan diperkirakan bulan Januari 2020 sudah mulai panen. Lahan yang berpotensi untuk pengembangan apel masih luas, berkisar 800 hektare. Sehingga, ke depan dapat lebih dikembangkan lebih besar lagi,” kata Herwanto.

Related News