Pertanian Masuk Sekolah
“Kita akan membangun karakter masyarakat, bahwa negara kita Indonesia adalah agraris, sehingga kita harus bermental agribisnis.”
PONTIANAK - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat meluncurkan penyuluhan pertanian masuk sekolah, sebagai sarana penyampaian informasi tentang pertanian kepada masyarakat sejak dini.
“Program yang kami luncurkan untuk menarik minat kaum milenial atau para pelajar mulai dari SD (Sekolah Dasar) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas) mengenal dan ke depan bisa terjun juga ke sektor pertanian,” kata Kepala Dinas TPH Kalbar, Heronimus Hero, saat peluncuran program di SMAN 7 Pontianak, seperti melansir ANTARA, Kamis (28/11) kemarin.
Ia menyebut, jika sebelumnya penyuluhan menyasar ke masyarakat umum, tapi sekarang kaum milenial juga menjadi target. Pada kesempatan itu, di depan para siswa dan guru, Hero menyampaikan, jika pembangunan pertanian harus menjadi perhatian semua orang dan melibatkan masyarakat. Menurutnya, pemerintah hanya berfungsi sebagai regulator dan fasilitator. Sedangkan yang melakukan aktivitas pertanian langsung yaitu masyarakat. Untuk itu, kata dia, sektor pertanian perlu dukungan sebanyak-banyaknya, baik langsung maupun tidak langsung.
“Kita akan membangun karakter masyarakat, bahwa negara kita Indonesia adalah agraris, sehingga kita harus bermental agribisnis. Jadi, dengan semakin banyak masyarakat yang terlibat, maka akan semakin bagus pertanian kita. Kembali, pemahaman dan pemikiran terkait pertanian harus mulai sedini mungkin. Apalagi, kita dihadapkan pada bonus demografi generasi milenial. Untuk itu, TPH Kalbar melakukan peluncuran dan sosialisasi program penyuluh pertanian masuk sekolah 2019,” ujarnya.
Peluncuran yang dilakukan di SMAN 7 Pontianak itu dihadiri 150 siswa, baik dari SMAN 7 Pontianak maupun dari SMPN 3 Pontianak dan SDN 03 Pontianak. Sementara itu, Kepala SMAN 7 Pontianak, Karjana, menyambut baik program Distan TPH Kalbar, apalagi untuk peluncuran kali ini menyasar sekolahnya.
“Ini tentu, bermanfaat bagi siswa kami. Sejak dini memang penting menanamkan dan menginformasikan tentang pertanian,” tuturnya.
Salah satu siswa SMPN 3 Pontianak, Alpin, mengaku mendapat hal baru tentang pertanian.
“Saya suka tentang pertanian dan dengan kegiatan ini dapat ilmu baru. Di rumah saya bersama orang tua ada budidaya sayuran dengan hidroponik. Bahkan, kami juga menjual,” ujar siswa yang duduk di kelas 10 tersebut.