• 22 November 2024

Babel akan Terapkan Fuel Card

uploads/news/2019/12/babel-akan-terapkan-fuel-3292892a13e32b1.jpg

Kita harus mensuplai BBM subsidi untuk pengolahan sawah, guna meningkatkan produksi padi petani.”

PANGKAL PINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan “fuel card” atau kartu bahan bakar minyak bersubsidi untuk pertanian, untuk memudahkan petani mendapatkan BBM dalam mengoperasikan sarana pertanian.

“Kita harus mensuplai BBM subsidi untuk pengolahan sawah, guna meningkatkan produksi padi petani,” ujar Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djogan, usai meluncurkan pembelian BBM bersubsidi menggunakan “fuel card” di SPBU Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkal Pinang, seperti melansir ANTARA, Senin (02/12).

Dirinya mengatakan, pemberlakuan fuel card untuk sektor pertanian ini, sebagai upaya pemerintah provinsi mendorong produksi petani padi, menjaga stabilitas harga beras dan mengurangi ketergantungan beras impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pulau timah ini.

“Kebutuhan BBM petani untuk mengolah lahan pertanian cukup tinggi dan diharapkan, Dinas Pertanian, Pertamina, dan pihak terkait lainnya, mendata luas sawah dan berapa kebutuhan BBM untuk mengoperasikan pompa air, traktor, dan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan pemberlakuan fuel card untuk pertanian lebih berat dibandingkan kendaraan masyarakat. Karena, pemerintah harus mensurvei kartu BBM bersubsidi ke wilayah yang memiliki areal sawah yang luas seperti Desa Rias, Pergam, Jelutung II, Kabupaten Bangka Selatan. Selain itu, areal persawahan yang luas juga ada di Desa Kelapa, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, sementara itu Kabupaten Bangka juga terdapat di Desa Paibem dan lainnya yang terpencar.

“Ini harus diatur, jangan sampai petani berubah pontensi sebagai pengerit BM dan kita tidak mau hal-hal seperti ini terjadi,” katanya.

Karena itu, lanjutnya, dengan pemberlakuan fuel card untuk pertanian tentunya akan memudahkan petani mendapatkan BBM bersubsidi untuk kebutuhan pengembangan pertanian.

“Selama ini petani cukup sulit mendapatkan BBM bersubsidi, karena antrian panjang kendaraan dan BBM bersubsidi tersebut cepat habis di SPBU,” tutupnya.

Related News