Senyum Peternak Ayam Cisadane
Peternak ayam di wilayah Cisadane, Kota Tangerang berhasil meraup keuntungan yang fantastis berkat hasil produksi telur sebanyak 180 kilogram per harinya.
Herdadi sebagai pemilik peternakan yang bernama Cisadane Pradana Farm telah memulai belajar breternak sejak 4 tahun lalu. Dengan mengkhususkan pada ayam petelur sesuai dari perbandingan harga hpp telur dan harga rata-rata telur masih plus (menguntungkan) bagi dirinya.
Namun, menurutnya tahun 2021 bukanlah tahun keberuntungan bagi peternak dikarenakan harga rata-rata telur per tahun berada dibawah harga hpp telur yang berarti minus (kurang menguntungkan). Meskipun begitu, Herdadi yakin bahwa prospek kedepannya pada budidaya peternakan dengan metode layar masih ada (bisa berlanjut). Dan masih menurutnya, bahwa kebutuhan protein warga Indonesia masih sangat jauh dari kecukupan.
"Saya optimis bisnis peternakan ayam masih memiliki kesempatan dan pasarnya juga masih terbuka. Ditambah dengan daya beli yang tinggi. Semoga masa pandemi di Indonesia segera berakhir dan pulih seperti semula sehingga daya beli masyarakat bisa meningkat. Daya beli masyarakat yang tinggi dapat membuat petani meraih keuntungan, walau kondisi harga HPP telur rendah."
Cisadane Pradana Farm memiliki 2 kandang ayam petelur. Dengan kapasitas 3400 ekor. Dari jumlah tersebut, beliau mengaku bisa menghasilkan sekitar 180 kilogram/hari. Harga yang tinggi tentu yang diharapkan Herdadi dan petelur lainnya.
Namun yang kerap menjadi kendala para peternak adalah harga pakan yang seiring waktu ikut melonjak naik, baik harga pakan jadi ataupun harga bahan baku pakan jika ingin mengolah pakan secara independen.
Untuk kedepannya, Herdadi berencana bahwa peternakan miliknya harus berimprovisasi pada bidang pakan dengan cara membuat pakan secara mandiri dengan harga bahan baku yang lebih ekonomis, tetapi secara produksi masih masuk standar dan tidak mempengaruhi telur yang dihasilkan.
"Memang mudah lah kalau dibicarakan. Tapi kalau untuk pelaksanaan pasti tidak sederhana. Butuh usaha lebih untuk melakukannya. Tapi ya itu lah tantangannya," tegasnya.
Selain dari itu, dari pemasaran-pun beliau memiliki strategi supaya bisa mendapatkan profit lebih maksimal. Yaitu dengan tidak melakukan pemasaran melalui distributor. Beliau langsung memasok ke toko-toko sembako bahkan bisa langsung ke pembeli sehingga tidak ada kenaikan harga yang berarti bagi konsumen.
Herdadi menyarankan bagi para pemula yang ingin menjalani bisnis peternakan ayam petelur, haruslah diawali dengan niat yang kuat karena beliau beranggapan bisnis tersebut masih memiliki potensi untuk maju dan berkembang. Jika sudah memiliki niat yang kuat, maka menjadi produktif adalah kuncinya. Berapapun harga telur di pasaran, bisnis peternakan masih bisa memiliki profit dibandingkan dengan peternakan lain yang kurang produktif.
"Anggaplah peternakan kita rugi, mereka pasti rugi lebih banyak. Tapi jika mereka impas, kita masih profit," tegas Herdadi ketika menjelaskan prospek bisnis peternakan yang produktif.
Untuk yang sudah menjalani bisnis peternakan ayam petelur, beliau mengajak untuk tetap bertahan dan jangan menyerah juga berharap bersama-sama supaya harga telur bisa naik.