Kacamata VR untuk Sapi Perah
Pemakaian kacamata Virtual Reality pada sapi bertujuan untuk memperbaiki kondisi emosi sapi.
MOSKOW - Aspek kehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat. Salah satu teknologi itu adalah kacamata Virtual Reality (VR). Teknologi tersebut dibuat sebagai hiburan untuk menonton film hingga video game. Tak hanya itu, kacamata VR juga digunakan untuk pengembangan robot, pelatihan medis, militer, hingga desain arsitektur. Bahkan, kacamata VR juga dapat membantu mengatasi fobia yang dialami oleh down syndrome.
Namun di Rusia, kacamata VR tak hanya digunakan oleh manusia, tapi juga oleh sapi. Peternakan RusMoloko di Krasnogorsk, barat laut Moskow, Rusia melakukan uji coba dengan memasangkan kacamata VR pada sapi. Kacamata itu dirancang khusus untuk sapi perah yang berada di peternakan tersebut. Sang pemilik peternakan menjelaskan, jika pemakaian kacamata VR pada sapi bertujuan untuk memperbaiki kondisi emosi sapi.
“Para ahli mencatat berkurangnya kecemasan dan peningkatan suasana hati emosional secara keseluruhan dalam kelompok (sapi) selama percobaan VR,” ujar pihak administrasi pertanian regional Moskow, seperti melansir Startupdaily, Senin (2/12).
Pembuatan kacamata VR untuk sapi ini juga tidak mudah, karena mata sapi memiliki penglihatan 360 derajat. Selain itu, mata sapi juga sangat sensitif dengan warna sehingga simulasi musim panas harus dibuat sesuai sensitivitas. Dalam VR tersebut, sapi akan diberi tayangan virtual saat berada pada musim panas. Sesuai suasana yang biasanya disukai oleh para sapi. Hal ini bertujuan untuk membuat sapi lebih santai, sehingga memungkinkan dapat menghasilkan susu yang berlimpah.
“(Bahkan) pabrikan lokal memainkan musik klasik yang menenangkannya, memiliki efek positif pada aliran susu,” kata administrator tersebut.
Dari hasil penelitian ini, diketahui jika sapi yang menggunakan kacamata VR dapat mengalami penurunan kecemasan dan peningkatan suasana hati atau emosional secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan sebelumnya di Belanda dan Skotlandia yang menunjukkan jika suasana hati sapi yang tenang dapat menghasilkan susu yang lebih banyak.