IPB Garap Dua Robot Cerdas Pertanian
BOGOR - Tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah mengembangkan teknologi robot untuk mendukung kegiatan pada bidang pertanian. Teknologi robot yang tengah dikembangkan, yaitu robot pemanen buah melon dan swarn robotics.
Salah satu peneliti, Karlisa Priandana dari Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, IPB University mengatakan, IPB University telah menghasilkan berbagai teknologi robot, baik robot agro maupun robot maritim. Namun, ia beserta peneliti lain saat ini tengah fokus kepada pengembangan dua robot.
Robot pertama adalah melon-harvesting robot atau robot pemanen buah melon yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Departemen Ilmu Komputer FMIPA, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem FATETA serta Departemen Agronomi dan Hortikultura FAPERTA.
Pengembangan robot dilakukan di Advanced Research Lab IPB University. Melon-harvesting robot ini awalnya dikembangkan bersama Udinus dan kedepannya akan bekerjasama juga dengan PT. XL Axiata untuk pengembangan komunikasi 5G-nya.
Karlisa mengatakan, robot melon-harvesting mulai dikembangkan awal tahun 2021 guna mewujudkan smart urban farming, dan beberapa waktu lalu sudah ujicoba di greenhouse di Agribusiness and Technology Park IPB University.
Robot tersebut sudah bisa memanen buah melon varietas golden alisha secara otomatis mengikuti jalurnya. Namun, imbuh Karlisa, pada tahap awal ini robot tersebut masih butuh penyempurnaan kembali berkenaan kecerdasan untuk mendeteksi kematangan buah melon.
"Kecerdasan pendeteksi kematangan buah melonnya sudah ada, tapi modulnya memang masih terpisah, belum disatukan dengan robotnya. Yang sekarang ini baru bisa memanen otomatis, tapi belum bisa membedakan mana buah yang matang, dan belum bisa menentukan sendiri lokasi buahnya," papar Karlisa kepada Jagad Tani, belum lama ini.
Oleh karena itu, kata Karlisa, pengembangan robot pemanen buah melon ini masih akan terus berlangsung hingga tahun 2025, agar betul-betul menghasilkan teknologi robot yang final dalam hal kecerdasannya.
Pengembangan teknologi robot selanjutnya adalah swarn robotics yang diinisiasi oleh Departemen Ilmu Komputer FMIPA dengan tim peneliti yang terdiri dari Dr. Medria Kusuma Dewi Hardhienata, Dr. Karlisa Priandana, dan Wulandari, M.Agr.Sc.
Karlisa mengatakan, pengembangan robot di dunia pertanian ini memang tengah banyak dikembangkan di sejumlah negara maju. Namun, ia mengatakan bahwa pengembangan robot dengan sistem koloni yang disebut swarm robotics ini masih sangat jarang, terutama di bidang pertanian.
Salah satu aplikasi swarm robotics yang akan digarap oleh pihaknya bekerjasama dengan Tampere University Finlandia adalah teknologi monitoring untuk indoor farming. Karena, seperti diketahui, setiap indoor farming memiliki sensor untuk memonitor tanaman dan mengaktifkan secara otomatis sistem pencahayaan, pemupukan, dan penyiraman.
Nantinya, sistem pesawat terbang tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang sedang dikembangkan pada tahun ini tersebut akan berfungsi untuk menjamin persistent monitoring di dalam indoor farming.
"Drone-drone kecil nantinya akan diprogram untuk memiliki kecerdasan agar bisa menjadi back-up untuk sensor-sensor yang rusak. Jadi kalau ada sensor yang rusak, pasti kan ada area yang tidak termonitor. Nah area-area ini akan dimonitor oleh drone-drone kecil sementara waktu selama sensornya diperbaiki," katanya.
Saat ini, kata Karlisa, penelitian swarm robotics masih dalam tahap pengembangan program kecerdasan drone dengan simulasi. Dalam waktu dekat, program ini akan diujicobakan di dalam laboratorium di Departemen Ilmu Komputer IPB menggunakan drone-drone yang berukuran kecil.