• 22 November 2024

Menguak Keberadaan Harimau Jawa

uploads/news/2022/02/menguak-keberadaan-harimau-jawa-777817de0a28957.jpg

Terakhir terlihat pada 1976 di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, Harimau Jawa dengan nama latin Panthera tigris sondaica akhirnya dinyatakan punah pada awal 1980 an. Kepunahan ini dinyatakan resmi oleh International Union for Conservation Nature. Namun benarkah, Raja predator asli pulau Jawa ini telah punah?


Harimau Jawa merupakan salah satu hewan endemik yang berada di pulau Jawa. Di Indonesia, Harimau terdapat di pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Harimau Bali juga mengalami nasib serupa dengan Harimau Jawa yang dianggap telah punah sejak 1940, sementara Harimau Sumatera dalam kondisi terancam punah.


Banyak pemerhati lingkungan hingga mereka yang peduli dengan keberadaan Harimau Jawa masih belum dapat menerima tentang kepunahannya. Tidak hanya melakukan pencarian secara kelompok bahkan perorangan masih kerap dilakukan demi memastikan keberadaan Harimau Jawa.


Bukan tanpa sebab, Harimau Jawa atau disingkat Harja sempat beberapa kali terlihat di beberapa titik di pulau Jawa. Terlebih habitat pendukung sang predator atau makanan seperti Rusa, Babi Hutan hingga hewan liar lainnya masih tersedia. Namun, sesuai karakter Harja yang sangat misterius seperti enggan untuk menampakan diri.


Sebagai Raja Rimba, Harimau Jawa terakhir terlihat di daerah Gunung Wilis dengan bentangan 6 Kabupaten (Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ponorogo hingga Kabupaten Madiun). Tentu dengan luasnya daerah hingga jeda waktu dari laporan tentang terlihatnya Harja menjadi kendala dalam menguak keberadaannya.


Terlebih Harimau memiliki sifat yang sensitif dan naluri tajam membuatnya makin sulit ditemui. Namun hingga saat ini, masih banyak yang beranggapan bahwa Harimau Jawa sebenarnya masih ada. Bahkan beberapa pernah melihat dan mendokumentasikan keberadaan Harimau yang berukuran lebih kecil dibanding jenis serupa di benua Asia.


Lalu kenapa Harimau Jawa masih dianggap belum punah, hal ini sesuai dengan lansiran wikipedia, yakni "Pada akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional harimau jawa di UC UGM yang berhasil menyepakati untuk dilakukan "peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan di pohon, dan rambut, yang diindikasikan sebagai milik harimau jawa. Secara mikroskopis, struktur morfologi rambut harimau jawa dapat dibedakan dengan rambut macan tutul. Oleh karena itu hingga sekarang masih dilakukan usaha pembuktian eksistensi satwa penyandang status punah ini."


Tentu saja memang membutuhkan banyak pengorbanan demi memastikan Harja atau kerpa juga dikenal 'Simbah' oleh masyarakat Jawa. Simbah memang kerap menampakan diri sesaat, kemudian menghilang dengan hanya meninggalkan jejak saja.


Bila Sahabat Tani memperhatikan beberapa akun sosial, youtuber yang memang sangat konsen pada hewan liar telah mendapatkan gambarnya. Namun gambar yang ditampilkan sengaja tidak dibuat fokus. Bukan untuk membuat orang jadi penasaran. Tetapi mereka memang sengaja melakukan agar orang semakin tidak percaya. 'Anda tidak percaya, kami justru bahagia'.


Selain membuat tampilan hasil video yang tidak fokus atau hanya sepotong - potong, para pencari jejak Harimau ini juga sengaja menyembunyikan lokasi pengambilan gambar. Tujuannya agar lebih melindungi keberadaan Harimau Jawa.


Namun tentunya masih banyak yang menantikan kepastian dari keberadaan Harimau Jawa. Paling tidak, jika memang Harimau Jawa memang masih ada, maka pihak terkait wajib melakukan tindakan langsung agar dapat melindungi 'Simbah'. Paling tidak bergerak lebih cepat dibanding para pemburu atau mereka yang hanya ingin 'sok' mengabadikan gambar demi viral di akun sosmed nya.


Bagamana menurut Sahabat Tani, apakah 'Simbah' Harimau Jawa sang Raja Rimba masih ada?

 

Related News