Penyebab Kacang Kedelai Mahal dan Langka
"Hasil panen kacang kedelai putih tidak dapat memenuhi kebutuhan permintaan di Indonesia sehingga masih selalu mengimpor. Tentunya membuat kelangkaan berimbas harga kacang kedelai selalu naik."
Harga kacang kedelai kembali melambung tinggi dengan berujung minimnya stok sehingga banyak produsen tahu dan tempe harus berhenti produksi atau minimal hanya mendapatkan untung sangat tipis atau sekedar menjalankan operasional. Meningkatkannya harga tentu seiring dengan meningkatnya harga kacang kedelai akibat flutuasi harga Internasional.
Permasalahan harga import kacang kedelai memang hampir setiap tahun menjadi kendala bagi para pengusaha yang mengunakan kedelai sebagai bahan bakunya.
Padahal kacang kedelai putih, selain menjadi bahan baku pembuatan tahu dan tempe juga untuk olahan tahu (tofu), saus penyedap (kecap, tauco dll), susu kedelai, tepung kedelai dan minyak (dapat menghasilkan sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan tepung kedelai).
Dengan harga yang meningkat tentunya banyak pedagang tahu maupun tempe harus berhenti berproduksi dan tentunya berjualan. Namun sebenarnya apa penyebab Indonesia masih harus mengimpor kacang kedelai putih?
Secara catatan, hasil panen kacang kedelai putih di Indonesia masih belum mencukupi permintaan pasar. Bahkan dari data hasil panen kacang kedelai putih selalu menurun setiap tahunnya. Penurunan ini disinyalir karena kacang kedelai putih bukan tanaman asli tropis sehingga hasil panen selalu kurang maksimal.
Beragam langkah telah dilakukan para ahli untuk dapat merekayasa sedemikian rupa demi hasil panen kacang kedelai putih dapat meningkat. Namun hingga saat ini masih belum mendapatkan sesuai harapan agar dapat memenuhi permintaan kacang kedelai putih di Indonesia. Dibandingkan Amerika Serikat, hasil produksi kacang kedelai putih dapat mencapai 4 ton untuk 1 hektar, sedangkan di Indonesia hanya setengahnya saja.
Hal ini karena tanaman kacang kedelai putih di Amerika Serikat mendapat penyinaran Matahari selama 16 jam, sedangkan di Indonesia berkisar 12 jam.
Untuk saat ini Indonesia memang masih harus mengimpor kebutuhan kacang kedelai putih dari Amerika Serikat, Cina dan Malaysia. Impor tertinggi kacang kedelai putih dari Amerika Serikat karena merupakan salah satu negara penghasil kacang kedelai putih terbesar di dunia.
Dengan beragam penyebab kacang kedelai putih tidak maksimal hasil panennya di Indonesia. Padahal kacang kedelai termasuk tumbuhan serbaguna karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas. Dan biji kedelai kaya protein, lemak, vitamin (asam fitat), lesitin dan banyak lainnya.
Selain bagus untuk asupan manusia, kacang kedelai juga kerap digunakan sebagai bahan dasar pupuk hijau maupun pakan ternak.
Tentunya membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah terkait dan berbagai lapisan masyarakat agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan permintaan kacang kedelai tanpa harus mengimpor.