• 24 April 2024

Raup Untung Berkat Berternak Murai Warna

"Sejak awal saya jujur untuk menjual hasil ternakan burung murai dari trah warna di Dito BGM BF. Mungkin ada yang penasaran jadi mencoba test gen pada dua dokter berbeda, hasilnya memang ada gen dari warna."

Masa pandemi Covid-19 menerpa seluruh bidang, termasuk dunia otomotif. Khususnya jual beli mobil bekas. Tentu berimbas pada perekonomian, seperti yang dirasakan Dito. Demi harus memutar roda perekonomian, Dito yang sering mengikuti lomba burung kicau mulai memilih untuk menangkarkan Murai gacoannya.


Saat itu wabah Covid-19 memang sedang melanda seluruh dunia sehingga gantangan atau lomba burung kicau harus berhenti. Imbasnya, burung Murai yang biasa diandalkan dengan segudang prestasi mulai masuk kandang ternak pada 2 tahun silam. Baru berjalan tidak sampai satu tahun, burung hasil penangkarannya mulai menetas.


"Selain bosen saat pandemi, menangkarkan murai jadi pilihan. Awalannya ya nyicil dengan beli satu - persatu buat mastiin dapat yang bagus. Alhamdulillah mulai menunjukan hasil dalam waktu cukup cepat."


Burung murai hasil penangkarannya dipastikan selalu menggunakan ring Dito BGM BF sebagai ciri khasnya. Untuk saat ini, Dito yang berdomisili di daerah Bekasi Timur sedang berusaha mengembangkan penangkarannya dengan menambahkan jumlah kandang ternaknya. Hal itu untuk memaksimalkan lahan yang berada di tempat tinggalnya.


"Sekarang masih berkonsentrasi pada tiga indukan saja, namun fokus pada trah warna saja. Saya memilih beternak burung murai trah warna karena harganya masih lebih stabil dibanding murai biasa. Saya punya prinsip, untuk berternak murai kita harus menentukan pilihan bermain murai trah warna, ekor panjang atau prestasian. Tapi untuk prestasian jadi milih indukan yang hanya juara di kelas latber atau latpres. Sekalian yang kelas nasional biar pangsa pasarnya jelas juga."
Memang dalam beternak burung murai banyak jenis yang dapat dipilih, tetapi harus jelas asal usulnya. Untuk warna, burung murai hasil ternak Dito BGM BF telah terbukti melalui test DNA yang dilakukan pelanggannya. Dua kali pengujian lab dengan dokter berbeda telah dilakoni, hasilnya burung murai ternakanny memang terbukti memiliki DNA warna.


Indukan yang diandalkan Dito BGM BF adalah penjantan yang memiliki trah dari Murai Supak, sedangkan indukan betina trah panda. Hasil silangan ini baru mendapatkan 'Jackpot' pada tetas ketiga. Hingga kini, murai hasil ternakannya sudah banyak dimiliki oleh peternak lainnya dengan rentan harga hingga lima puluh juta rupiah.


Cukup banyak yang inden atau melakukan pemesanan sebelum telur menetas. Demi memenuhi permintaan pasar, untuk sementara waktu akan menahan beberapa trotolannya agar tidak dijual. Tujuannya agar kandang ternakan yang sedang proses persiapa dapat dihuni burung murai hasil ternakannya.


"Selain menyiapkan indukan untuk kandang baru, saya juga berusaha menyiapkan calon indukan pengganti yang telah ada. Indukan juga memiliki masa produksi sehingga kalau terlalu lama akan berimbas pada hasil dan jumlah panen.


Dito juga memastikan hasil ternakannya memiliki kualitas bagus, hal ini menjadi langkah demi menjaga kepuasan pelanggan. "Sejak masih anakan saya berusaha memberikan asupan atau extra fooding yang berkualitas, istilahnya jangan memaksakan menggunakan kroto (telur semut merah) biasa. Menurut saya kroto sogrokan lebih bagus ketimbang.
Bagamana Sahabat Tani ada yang ingin mengikuti jejak dari Dito BGM BF?.

Related News