Sempat viral karena seekor gajah memasuki jalan tol Pekanbaru - Dumai, akhir oangkah untuk pengamanan jalur dilakukan. Langkah ini dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama pihak terkait pada jalur lintas gajah di KM 69 – KM 74 Tol Pekanbaru-Dumai.
Tentunya langkah ini, demi mencegah terulangnya kejadian saat seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumateranus) liar melintas di jalan tol km. 73 +250 m, pada Senin (14/02/2022) pagi. Saat itu, seekor gajah liar yang diketahui bernama Condet berasal dari arah SM. Giam Siak Kecil.
Namun si Condet berjalan tidak melalui terowongan pada km. 72. Penyebabnya terowongan tersebut tertutup air akibat hujan yang turun pada malam hari. Condet akhirnya memilih cara merobohkan pagar bagian atas dan menyeberangi jalan tol menuju kawasan SM. Balai Raja.
Pantauan terakhir berdasarkan koordinat GPS Collar yang terpasang pada Gajah Condet, gajah tersebut berada di kawasan SM Balai Raja (4 km dari jalan tol)
Dengan langkah yang telah dilakukan, Plt. Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara, menyampaikan pihaknya telah melakukan pertemuan bersama para pihak pada Kamis (17/2/2022), di Kantor Balai Besar KSDA Riau. Dari rapat tersebut, disepakati untuk kedepannya akan ditingkatkan komunikasi antar pihak dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
“Kami akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pihak Perencana Pembangunan Jalan Tol (pusat) guna membahas efektifitas underpass dan pagar pembatas ruas jalan tol pada jalur lintasan gajah, agar pada saat musim hujan underpass tetap dapat dilalui gajah dan gajah tidak melintas pada ruas jalan. Yang terdekat, akan dilakukan pembersihan pada underpass yang mengalami pendangkalan,” kata Fifin.
Langkah pencegahan agar tidak terulang dengan gajah penanaman pengkayaan pakan gajah jenis Pisang di luar pagar pengaman di sepanjang jalur lintasan gajah. Sedangkan, pada kanan kiri ruas jalan tol yang menjadi lintasan gajah, akan dilakukan penanaman tanaman yang tidak disukai gajah.
Sebagai pengamanan di area badan tol, akan dibuat marka kejut / rubber strip sebagai peringatan pada pengguna jalan agar mengurangi kecepatan pada jalur lintasan gajah. Selanjutnya, akan dibahas tentang rencana pembuatan pagar besi pengaman pada kanan kiri ruas jalan tol yang menjadi jalur lintasan gajah, agar gajah tidak dapat melintas pada ruas jalan tol.
Lebih lanjut, Fifin menjelaskan untuk memudahkan pemantauan pergerakan gajah, PT. Hutama Karya akan mendukung untuk mengadakan GPS Collar. Kemudian, akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada tim operasioal jalan tol Pekanbaru – Dumai.
“Kami juga akan melakukan optimalisasi pemantauan GPS Collar melalui Whatsapp group antara Balai Besar KSDA Riau, PT. Hutama Karya dan Rimba Satwa Fondation (RSF) guna memudahkan pemberian informasi arah pergerakan gajah. Saya kira perlu juga disusun SOP Mitigasi Interaksi Gajah dengan operasional Tol Pekanbaru Dumai,” terang Fifin.