Sukses Mengolah Jerami menjadi Kertas
“Melihat jerami yang tidak dimanfaatkan, timbullah ide membantu pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT) mencoba memanfaatkan limbah dari jerami di samping untuk penggunaan pakan ternak, kita mencoba membuat kertas.”
KLATEN - Agro Techno Park (ATP) Polewali Mandar, Provinsi Sumatera Selatan, berhasil mengolah limbah pertanian yaitu jerami menjadi kertas sebagai inovasi baru dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Melihat jerami yang tidak dimanfaatkan, timbullah ide membantu pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT) mencoba memanfaatkan limbah dari jerami di samping untuk penggunaan pakan ternak, kita mencoba membuat kertas,” ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, Mohammad Yunus, kepada wartawan di sela-sela Capaian Science Techno Park Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 2015-2019 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, seperti melansir ANTARA, Selasa (3/12) kemarin.
Mantan Manajer ATP Polewali Mandar ini juga mengatakan, lahan padi di Polewali Mandar mencapai 18.000 hektare dan petani biasanya melakukan pembakaran jerami pasca panen padi untuk menghilangkan limbah pertanian itu. Sebagian petani mengolah jerami menjadi pakan ternak melalui proses fermentasi.
Karena itu, ATP Polewali Mandar selama satu bulan ini melakukan penelitian untuk mengolah dan memanfaatkan jerami menjadi kertas dan ternyata membuahkan hasil, yaitu dapat menghasilkan kertas yang biasa digunakan untuk map, pembungkus makanan, dan oleh-oleh serta kertas undangan pernikahan.
Menurut Yunus, penyempurnaan hasil kertas akan terus dilakukan ke depan dan diharapkan dapat didukung dengan bantuan alat-alat yang lebih canggih. Karena, saat ini ATP Polewali melakukan proses pembuatan jerami menjadi kertas yang didominasi cara manual seperti mengandalkan pengeringan melalui penjemuran di bawah cahaya matahari dan alat “press” manual.
Ia mengatakan, kertas itu dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat map. Map ini kemudian dapat dijual ke kantor-kantor di daerah setempat, yang menjadi peluang bisnis ke depan. Menurut Yunus, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar merespon inovasi tersebut dengan baik dan ingin menggunakan hasil produk map itu jika dapat dipastikan kualitasnya baik.
“Pemerintah kabupaten sangat merespon dan mereka siap kalau kualitas ini bagus, mereka juga siap untuk ikut membina PPBT pembuatan kertas dengan memanfaatkan jerami itu untuk menghasilkan map. Nanti, kantor sudah siap untuk memakai map itu,” ujarnya.
Yunus menyebut, BATAN terus membina dan membantu ATP Polewali Mandar semakin berinovasi dan melahirkan berbagai inovasi, serta mengembangkan produk bermanfaat dalam menjawab kebutuhan masyarakat, seperti mengolah jerami menjadi kertas, dan melakukan perbaikan varietas padi lokal untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Ia mengatakan, pihaknya mengajukan PPBT untuk pemanfaatan jerami dalam pembuatan kertas kepada Kementerian Riset dan Teknologi agar dapat menjadi tenant atau PPBT yang pendanaan pengembangan bisnisnya akan dibantu oleh kementerian terkait. Pemkab Polewali Mandar juga mendukung pengembangan produk kertas dari jerami, untuk mengurangi pembakaran jerami yang dapat mencemari lingkungan.