Makin Langka, Ini Peminat Buah Kecapi
Sahabat Tani tentu telah mengetahui tentang buah kecapi dari artikel sebelumnya. Memang buah ini tergolong langka sehingga belum banyak peminatnya. Walau demikian, buah kecapi tetap berhasil mencuri hati sebagian orang, kira-kira Siapa saja peminat kecapi pada saat ini?
Dari hasil penelusuran tim Jagad Tani, masih banyak anak-anak, remaja bahkan orang dewasa yang belum mengenal buah khas Jakarta ini. Namun, sebenarnya buah kecapi juga tidak kalah populer dikalangan orang tua.
Rasanya yang masam disertai dengan manis ini, cukup membuat para penggemarnya tertarik untuk mencoba buah kecapi. Tak jarang juga orang mengira buah kecapi ini sebagai manggis. Sebab jika dibelah bentuk daging buah kecapi mirip dengan manggis.
Menurut penjual buah kecapi, bernama Tani yang menjelaskan bahwa peminat buah kecapi saat ini sudah jauh berkurang. Kurangnya promosi membuat buah kecapi ini kurang terkenal. Sudah kalah populer dengan buah-buah yang lain yang nilai jualnya lebih tinggi seperti apel, rambutan, mangga dan masih banyak lagi.
"Biasanya yang membeli buah kecapi ini berasal dari Tangerang dan Jakarta. Peminatnya itu orang yang sudah tua, kalau anak-anak banyak yang tidak tahu kecapi itu apa. Warga yang tinggal di daerah Tangerang juga tidak tahu kalau buah kecapi ini ada," ujar Tani.
Dengan manfaat dari buah kecapi seperti menangkal kanker, mengontrol diabetes, mengatasi kolesterol hingga baik untuk ibu melahirkan dan lainnya sehingga sangat wajar bila peminatnya didominasi orang tua.
Walaupun jarang ditemukan buah ini masih dicari oleh sebagian orang. Hanya sedikit orang yang berminat untuk menanam pohon kecapi ini. Tetapi jangan salah, peminat buah kecapi bukan hanya dari Indonesia saja loh, orang keturunan China pun masih mencari buah satu ini untuk disantap.
"Pembeli biasanya datang dari luar kota, orang keturunan China juga suka sekali dengan buah ini, biasanya jenis kecapi daun dan kecapi lumut yang dicari," jelasnya.
Harganya yang murah membuat kecapi ini diminati oleh pembeli tetapi tidak dengan pemilik pohon kecapi. Terkadang buahnya dibiarkan berserakan begitu saja, selain tidak terkenal buah kecapi ini masih sepi peminat karena tak bernilai ekonominya.
Menurut pengalaman Tani, selama ia menjual buah kecapi warga sekitar tempatnya berjualan jarang ada yang membeli. Tani juga menetapkan harga buah kecapi. Tetapi masih ada yang suka menawar, karena memang buah ini terkenal dengan harganya yang murah.
“Sekarang sudah berkurang peminatnya kalau tidak benar-benar suka akan sulit mendapatkan pembeli, terkadang ada yang beli Rp 15 ribu, Rp 10 ribu, tergantung pembelinya saja maunya berapa nanti saya kasih. Pohonnya juga jarang yang menanam pohon kecapi, mungkin untuk sekedar hobi saja tidak untuk dijual,” tutup Pria yang tinggal di Graha Raya itu.
Saat ini peminat buah kecapi kebanyakan datang dari kalangan kolektor dan pecinta tanaman saja. Lalu bagaimana Sabahat Tani, apakah berminat untuk membeli buah kecapi ?