Mengenal Pohon Kecapi dan Cara Memetiknya
Sahabat Tani, pasti sudah tidak asing lagi dengan pohon buah, seperti pohon Rambutan, pohon Mangga, pohon Jambu dan pohon buah lainnya. Tetapi, apakah kalian sudah pernah melihat pohon Kecapi?
Pohon Kecapi atau biasa disebut dengan pohon Sentul merupakan tumbuhan berukuran besar dan rindang. Ketinggiannya mencapai 30 m dengan diameter 90 cm serta memiliki getah yang mirip seperti susu. Daunnya majemuk selang-seling menyirip, beranak daun tiga dengan bentuk jorong hingga bulat telur ujung daunnya meruncing. Bagian bawah daun Kecapi agak kusam, namun bagian atasnya berwarna hijau mengkilat.
Menurut pengalaman Tani saat menanam pohon Kecapi, agak kesulitan untuk memetik buah Kecapi karena pohonnya yang tinggi. Tani memetik buah Kecapi dengan cara manual yaitu memanjat pohon dengan tangan kosong.
“Saya kalau mau memetik buah kecapi harus manjat karena pohonnya tinggi. Buah Kecapi yang langsung dipetik lalu dipisahkan itu rasanya lebih enak, tetapi kalau buahnya jatuh sendiri lalu dibiarkan selama beberapa menit itu rasanya sudah beda,” jelas Tani.
Pohon Kecapi tidak hanya menghasilkan buah saja, tetapi juga tumbuh bunga yang memiliki bentuk berkelamin ganda dengan tangkai pendek serta berkelopak bertaju lima. Meskipun pohonnya besar dan terlihat kuat, cabang batang pohon Kecapi tidak semuanya tebal, ada yang rapuh atau mudah patah. Maka dari itu harus berhati-hati ketika sedang memetik buah Kecapi.
“Semakin banyak buah Kecapinya, semakin berat juga pohonnya. Cabang batang pohonnya juga mudah patah. Maka dari itu saat saya manjat untuk memetik buah Kecapi, harus bisa seimbang cari cabang yang besar dan kuat agar tidak jatuh,” Kata Pria 63 tahun itu.
Tanaman yang menjadi identitas kota Bekasi ini juga banyak manfaatnya, batang atau kayunya memiliki kualitas baik untuk digunakan sebagai bahan kerajinan atau bahan bangunan. Tumbuhan ini juga berkhasiat untuk obat herbal, seperti akar pohon Kecapi bisa dijadikan sebagai obat diare dan sakit perut. Rabusan daunnnya berguna untuk menurunkan demam.
Ibu yang baru melahirkan juga bisa menggunakan akar pohon ini sebagai tonik. Bagi yang ingin membasmi cacing gelang, bisa juga menggunakan kulit batang dari pohon Kecapi ini loh.
“Satu pohon Kecapi itu banyak sekali manfaatnya, misalnya untuk kerajinan atau bahan bangunan. Khasiatnya juga banyak mulai dari daunnya, buah, batang, hingga akarnya bisa dijadikan sebagai obat herbal,” Tambah Tani.
Pohon yang ditanam juga harus terhindar dari hama, seperti pohon Kecapi yang rentan sekali dengan jamur corticium salmonicolor dan tungau. Hama-hama tersebut sangat berbahaya jika sampai terkena pohon Kecapi. Jika tidak segara diatasi, jamur tersebut juga dapat menyebabkan penyakit merah jambu pada pohon ini.
Jika pohon Kecapi terkena penyakit ini ada beberapa cara untuk mengatasinya. Hal yang perlu dilakukan adalah menurunkan kadar infeksi pada pohon dengan cara, buang bagian yang terinfeksi lalu tutup luka dengan fungisida tembaga. Segera bakar daun jika luruh, lalu penyemprotan mitisida juga bisa dilakukan untuk menghindari pohon dari tungau lainnya.
“Biasanya pohon Kecapi itu rentan dengan hama seperti jamur, tungau dan ulat-ulat kecil yang suka muncul pada buahnya. Hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan pohon Kecapi dan harus segera diatasi,” tutupnya.
Jadi, apakah Sahabat Tani tertarik untuk mencoba menanam pohon Kecapi serta memetik buahnya secara langsung?