Hewan yang satu ini tergolong hewan buas, tapi bisa menjadi hewan peliharaan.
JAKARTA PUSAT - Bayu, warga Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat berhasil beternak biawak hingga berjumlah puluhan ekor. Selain untuk menyalurkan hobinya yang digeluti sejak kecil, kini mendapat omzet hingga jutaan rupiah setiap bulannya. Biawak jenis lokal maupun luar yang diternaknya kini mencapai puluhan ekor.
Tak jarang, para komunitas hewan melata yang berasal dari berbagai daerah datang ke rumahnya untuk berdiskusi mengenai hewan melata. Selain itu, mereka juga datang untuk membeli anakan bibit biawak yang diternak Bayu. Biasanya, satu biawak anakan dijualnya mulai dari Rp150 ribu hingga Rp5 juta per ekornya.
”Harga jualnya sekitar Rp150 ribu sampai Rp5 juta, pernah dikirim ke luar pulau (Jawa) seperti Kalimatan, Sumatera, sampai Papua”, ujar bayu saat ditemui tim Jagadtani.id, Kamis (5/12).
Setiap bulannya, Bayu bisa menjual 15 hingga 20 ekor bibit biawak yang ia ternak dengan cara otodidak. Awalnya, ia membudidayakan dengan cara mengawinkan terlebih dahulu biawak miliknya. Saat terlihat akan bertelur, biawak miliknya kemudian dipisahkan agar pada saat masa peneluran tidak terganggu dengan biawak lainnya, setelah bertelur, kemudian telur tersebut dibiarkan menetas.
Untuk masa peneluran,biasanya diperlukan waktu tiga hingga empat bulan lamanya. Setelah menetas, bersihkan terlebih dahulu bayi biawak tersebut dengan air, lalu disatukan dengan biawak seumurannya hingga besar. Dalam perawatannya, biawak juga harus dilepas dari kandang agar tidak mengalami stres. Saat ini, biawak yang dimiliki Bayu sudah berjumlah 20 ekor indukan yang ia pelihara sejak 2012
“Serunya memelihara biawak itu kalau buat saya, lucu saja gitu, hewan buas bisa dijadikan hewan peliharaan, bisa jinak,” tutupnya.