Proliga untuk Dongkrak Produksi Cabai
Proliga merupakan paket teknologi untuk melipatgandakan produksi cabai, baik saat on season (musim tanam) maupun off season (di luar musim).
SUKABUMI - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), meluncurkan program Produksi Lipat Ganda (Proliga) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk mendongkrak produksi cabai merah nasional.
“Program Proliga ini digagas Badan Litbang Pertanian yang merupakan salah satu program untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga pasokan cabai sepanjang tahun, sehingga dapat membantu mengurangi fluktuasi harga,” ujar pelaksana tugas Sekretaris Balitbangtan Kementan, Hardyanto, di Sukabumi, seperti melansir ANTARA, Jumat (7/12) kemarin.
Proliga merupakan paket teknologi untuk melipatgandakan produksi cabai, baik saat on season (musim tanam) maupun off season (di luar musim). Sampai saat ini, rata-rata produksi cabai merah di Indonesia hanya berkisar antara 10,2 ton per hektare. Melalui program Proliga ini, produksi cabai bisa meningkat hingga dua kali lipat atau rata-rata 20 ton per hektare. Untuk mengembangkan program tersebut, harus ada sinergi antarkomponen teknologi yang harus diaplikasikan baik pada saat musim tanam maupun di luar musim.
Lima komponen teknologi pengungkit utama cabai, yaitu penggunaan varietas unggul, penyemaian sehat, peningkatan populasi tanaman, pengelolaan tanah, hara dan air, serta penerapan pengendalian hama terpadu. Paket teknologi tersebut telah diujicoba di beberapa lokasi dan beberapa varietas cabai. Hasil uji coba menunjukkan, jika paket teknologi Proliga mampu menghasilkan produktivitas sebesar 15,81 ton per hektare hingga 22,78 ton per hektare dengan keuntungan yang diperoleh petani Rp120 juta hingga Rp286 juta atau Rp15 juta per bulan hingga Rp35 juta per bulan.
Menurut Hardyanto, sebenarnya program ini sudah dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia. Namun, kali ini pihaknya memilih Kabupaten Sukabumi untuk mengembangkan Proliga, karena kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini merupakan salah daerah sentra pertanian cabai merah. Maka dari itu, pihaknya ingin menerapkan teknologi Proliga karena di kabupaten tersebut belum menerapkan inovasi teknologi sehingga, terlihat banyak lahan pertanian cabai yang terkena serangan virus kuning.
Melalui Proliga, Balitbangtan, lanjut Hardyanto, akan memberikan pelatihan kepada para pertanian dan kelompok tani untuk penyebaran virus kuning dan penyakit lainnya, termasuk juga cara peningkatan produktivitas. Dengan demikian, petani di Sukabumi bisa mulai menerapkan inovasi teknologi yang diciptakan Balitbangtan untuk mendongkrak produksi tanam.
“Dengan program Proliga, petani tidak hanya bisa menanam cabai merah di saat musim tanam atau musim kemarau tetapi, di luar musim pun bisa (saat musim hujan). Dari hasil percobaan ini, bisa dikatakan berhasil, karena hasil produksi cabai meningkat hingga dua kali lipat,” tambahnya.
Sementara, Asisten Daerah II Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ahmad Riyadi mengatakan, program Proliga akan sangat membantu petani di Kabupaten Sukabumi melalui teknologi tepat guna pada program Proliga. Dengan adanya terobosan tersebut, ternyata produksi cabai di Kecamatan Sukaraja yang menjadi proyek percontohan untuk kecamatan lainnya bertambah hingga dua kali lipat.
“Kami juga menginginkan program ini dapat diimplementasikan di kecamatan lainnya yang merupakan sentra pertanian cabai merah di Kabupaten Sukabumi,” katanya.
Di tempat yang sama, petani cabai merah di Kecamatan Sukaraja, Abdul Manan menyebut, program ini akan berguna bagi petani di daerahnya karena, selain produksinya berlipat ganda, masa tanamnya juga tidak hanya di musim kemarau saja, tapi musim hujan juga bisa tanpa mengurangi produksi. Tidak kalah pentingnya, dengan adanya program Proliga, petani juga bisa belajar mengatasi serangan hama dan virus yang bisa merusak tanaman cabai dan bisa membuat produk pupuk nabati.