• 27 April 2024

Proses Pemilihan Pakan Agar Ayam Sehat

uploads/news/2022/04/proses-pemilihan-pakan-agar-91769224bbc36b2.jpg

Salah satu cara supaya ayam tumbuh sehat adalah dari pemilihan pakan yang tepat. Cara pemilihan pakan yang tepat dijelaskan oleh salah satu pemilik peternak di Kebun GPA Katulampa, Rana Wijaya. Untuk pakan ia menggunakan pakan yang cukup standar, ia memulai oplos dengan pakan alternatif. “Untuk pakan full itu, paling dua minggu lah. kesananya udah bisa dicampur dengan pakan lain,“ jelasnya.

Ia menggunakan pakan pur yang artinya pakan anak ayam pedaging yang dipakai untuk pertumbuhan awal. “Jadi masih 100%, kita nggak campur dengan pakan alternatif, karena kan diawal-awal pertumbuhan nya butuh nutrisi kan ya, tetapi setelah itu pakan ayam ini bisa kita campur lah," tambah Rana

Bahan-bahan yang ia biasa campur dengan pakan-pakan alternatif nya adalah, azolla, dedak, ampas tahu yang difermentasi. Pohon Indigofera adalah salah satu tambahan dari pakan, sebelum mereka bertenak ayam nya, mereka bertanam pohon nya terlebih dahulu.

Di awal, mereka mencampuri pakan pabrik dengan dedak, ampas tahu. setelah bahan-bahan nya tersebut mulai dapat supply atau persedian, mereka pun mulai fermentasi. “ Nah, kehijauan nya kita pakai pohon indigoferra”

Salah satu kendala dari Pohon Indigoferra adalah, mereka harus menggiling, dengan kendala itu akhirnya mereka mengembangkan azolla. dikarenakan ampas tahu tidak bisa disimpan dan pasti akan menghasilkan bau yang tidak sedap, akhirnya mereka pun fermentasi. dedak pun juga membutuhkan yang namanya difermentasi, karena jika mereka tidak difermentasi, untuk menjadi pakan ayam, pertumbuhan dari ayam akan menjadi kurang bagus.

Selama 10 bulan, mereka sudah melakukan banyak uji coba, ada beberapa pola yang mereka lakukan seperti, jika ampas tahu dan dedak dicampur tidak boleh lebih dari perbandingan 1 dedak dan 5 ampas tahu. jika ampas tahu nya terlalu banyak, akan menjadi bahaya dan ayam akan lumpuh. Akan lebih baik jika dedak nya lebih banyak.

Tetapi, untuk pakan pabrik nya tetap berjalan, karena protein nya akan tidak tercukupi jika hanya dedak dan ampas tahu saja, jadi mereka memakai pakan pabrik hanya 40-50 % mereka tidak berani jika memakai dibawah itu, karena takut akan menganggu pertumbuhan dan produksi telur.

Related News