• 24 November 2024

Mengenal Gedung Pusat Informasi Agribisnis Kementan

uploads/news/2022/04/mengenal-gedung-pusat-informasi-899841e82b69556.jpg

Gedung Pusat Informasi Agribisnis atau biasa disebut dengan Gedung PIA, terletak dilingkungan perkantoran Kementerian Pertanian, Ragunan - Jakarta Selatan. Gedung PIA, merupakan salah satu pusat promosi produk pertanian Indonesia, serta menjadi salah satu pintu untuk masyarakat agar lebih mengenal tentang dunia pertanian. Gedung ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan, edukasi, dan hiburan bagi generasi muda.


Gedung ini merupakan fasilitas publik yang bisa digunakan secara umum oleh masyarakat. Harapannya agar dapat menjadi salah satu tempat yang dapat memicu kreatifitas dan inovasi dibidang pertanian.
Gedung PIA mengusung konsep unik yang terinspirasi dari museum yang terkenal di Kota Paris yaitu Musee du Louvre. Terdapat Piramida Louvre yang memiliki kaca dan besi besar, serta dikelilingi tiga piramida kecil di Taman Museum Louvre ini. Begitu juga dengan Gedung PIA konsep landscape nya ditata secara rapih.
Menurut Kuntoro Boga Andri, SP, M.AG, PH.D selaku Kepala Biro Humas IP Kementerian Pertanian, didalam gedung ini memiliki berbagai macam tanaman hias seperti salah satunya tanaman hias tropis. Kemudian disekitar luar gedung ada kolam, poun dan beberapa tabula pot.


“Gedung ini memiliki perpustakaan didalamnya untuk umum yang dimiliki oleh Sekjen Kementan. Kemudian ada studio TV Tani, management dari production house TV Tani. Lalu ada teman-teman humas yang berkantor digedung ini dan sub koordinator untuk hubungan antar lembaga Kementan,” ujar Kuntoro.


Kepala Biro Humas Kementan menjelaskan terkait kegiatan yang dilakukan didalam Gedung PIA, seperti Kementan tetap fokus terhadap usaha peningkatan produksi komunitas pertanian. Ada juga beberapa program unggulan, salah satunya peningkatan produksi pertanian melalui ekstentifikasi dan intensifikasi tanaman pangan, tanaman holtikultura, dan perkebunan.


Kemudian kegiatan-kegiatan terkait diversifikasi pangan dan pekarangan rumah lestari yang isinya tentang memproduksi buah-buahan, sayur, dan tanaman pangan disekitar pekarangan. Lalu modernisasi pertanian, peningkatan eksport, peningkatan nilai tambah dan termasuk memikirkan ide untuk menarik generasi muda agar terjun kesektor pertanian.


“Kementan berusaha memfasilitasi teman-teman yang ingin terjun kesektor pertanian. Ada beberapa program untuk menarik generasi muda, diantaranya memang disiapkan sekolah khusus, sekolah vokasi bagi yang ingin terjun kesektor pertanian. Kami memiliki enam sekolah vokasi pertanian, beberapa sekolah menegah atas yang khusus pertanian,” jelas Kepala Biro Humas Kementan itu.


Bagi yang sudah lulus dari fakultas pertanian, maupun jurusan non pertanian tetapi ingin terjun kesektor pertanian, ada beberapa kegiatan pembinaan untuk menarik generasi muda terjun kedalam sektor pertanian. Adapun komunitas-komunitas yang disupport oleh Kementan melalui badan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian ke Menteri Pertanian. Supporting atau fasilitas keuangan yang mereka butuhkan untuk terjun ke bisnis pertanian.


Generasi muda tidak akan tertarik terjun ke dunia pertanian bila menggunakan teknologi tradisional. Sehingga perlu menggunakan “alsin” atau alat dan mesin serta memanfaatan internet of things. Pemanfaatan teknologi-teknologi persisi atau (precision agriculture) yang bisa digunakan oleh petani-petani, untuk bertani dengan lebih mudah tanpa kotor namun bisa memberikan hasil yang optimal.


“Teknologi pertanian kita memiliki alat mesin traktor misalnya autonomous traktor, lalu drone pertanian , alat untuk mendeteksi cuaca, alat piranti untuk mendeteksi kebutuhan unsur hara dan air tanaman, kemudian bisa diremot, dikontrol dari jarak jauh. Itu merupakan alat dan mesin pertanian,” tambahnya.


Kementan memiliki varitas-varitas unggul baru yang diproduksi oleh Badan Litbang Pertanian yaitu tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, dan tanaman perkebunan. Jadi komunitas-komunitas yang dihasilkan oleh Badan Litbang itu sebagai produk-produk unggulan karena produksi produktivitasnnya lebih tinggi.
“Ada juga program-program kementerian pertanian untuk anak muda memiliki kesempatan magang. Sebagai contoh seperti magang ke Jepang, tahun ini kami memberikan kesempatan untuk 2000 petani muda untuk magang pertanian ke Jepang selama 2-3 tahun,” tutupnya.

Related News