• 6 October 2024

Hewan Berkemampuan Meramal Bencana Alam

uploads/news/2022/05/hewan-yang-bisa-memprediksi-4127436c6b0ab70.jpeg

Baru-baru ini, Indonesia sering dilanda cuaca yang tidak menentu, pagi hari kita merasakan suhu yang sangat panas tetapi ketika malam datang seketika hujan mengguyur begitu deras. Hal ini sangat berdampak kepada kehidupan manusia seperti terganggunya aktivitas sampai kondisi kesehatan. Bahkan tak hanya manusia, makhluk hidup lain pun seperti hewan dan tumbuhan akan merasakan kondisi yang kurang baik saat musim pancaroba datang.

Selain cuaca tak menentu, di beberapa wilayah juga banyak yang dilanda gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar. Wilayah yang dilanda gempa, di antaranya adalah Malang, Lampung, dan Banten. Berhubungan dengan gempa bumi, banyak yang berpendapat jika hewan seperti kucing, anjing, ular, gajah bisa memprediksi atau memperkirakan gempa bumi terjadi. Bahkan, kucing dianggap bisa memprediksi gempa beberapa menit atau beberapa jam sebelumnya.

Selama berabad-abad, banyak anekdot dan kepercayaan yang menunjukkan bahwa hewan-hewan tertentu akan berperilaku aneh sebelum gempa bumi terjadi. yak sedikit peneliti yang menjelaskan, perilaku aneh itu disebabkan oleh kemampuan hewan yang dapat merasakan sesuatu sebagai bentuk ancaman.

Sebagai gambaran, bila kita menonton film Spiderman, tokoh dengan kemampuan laba-laba selalu mendapat "perasaan aneh" ketika sebuah serangan atau ancaman datang. Hal seperti itu yang dipercaya peneliti dimiliki oleh hewan-hewan tertentu. Misalnya, ular dipercaya melarikan diri dari sarang dan menjadi lebih agresif sebelum gempa terjadi. Sementara itu kawanan burung diketahui terbang bermigrasi keluar jalur untuk menyelamatkan diri.

Untuk membuktikan hal tersebut, Jagadtani.com telah mewawancarai Ahli Zoologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Rosichon Ubaidillah PhD, “Para ahli masih belum sependapat tentang apakah gempa bumi dapat diprediksi dengan tepat oleh manusia. Namun demikian, beberapa binatang tampaknya sudah merasakan hal bahaya yang akan datang. Misalnya, ada beberapa jenis satwa liar meninggalkan tempat peristirahatannya dan bersarangnya segera sebelum gempa kuat dan hewan peliharaan (anjing) menjadi gelisah,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat.

Meski begitu, Prof Rosichon juga mengatakan, catatan ini seringkali tidak sesuai dengan penelitian ilmiah karena definisi perilaku yang tidak biasa seringkali terlalu tidak jelas dan periode pengamatannya terlalu singkat.

Menurut dia, tak menutup kemungkinan hewan memiliki kemampuan tersebut karena bisa merasakan getaran lemah yang tidak dirasakan manusia. Namun memang belum ada cara yang komprehensif untuk memanfaatkan kemampuan tersebut. Untuk membuktikan kemampuan para satwa tersebut, pernah ada beberapa ilmuwan yang melakukan studi mendalam.

Rachel Grant dan tim dari The Open University, Inggris, contohnya. Mereka mencoba melihat kemampuan katak untuk mendeteksi aktivitas pra-seismik di ionosfer dan frekuensi gelombang radio rendah. Hasil studi mereka terbit dalam International Journal of Environmental Research and Public Health.

“Menurut penelitian, 236 dari 1.259 pemilik anjing mengatakan mereka mengamati perilaku aneh, seperti minta kasih sayang, menggonggong, dan melolong sebelum gempa. Beberapa mengatakan anjing mereka sangat gelisah sehingga mereka bahkan melarikan diri. 60% dari laporan ini terjadi dalam beberapa detik dan menit sebelum gempa bumi,” tutupnya.

Related News