Ahmad Syahrullah Ternak Kenari Lebih Menguntungkan
Berternak mulai dari burung lomba, burung hias hingga burung kicau pernah dilakoni. Kini ternak burung kenari dengan berbagai kelebihannya menjadi pilihannya, bahkan hingga memutuskan berhenti bekerja demi fokus pada usaha yang telah dijalani lebih dari lima tahun.
Namun pertama kali memulai ternak burung, Ahmad Syahrullah bukan memilih burung kenari. Burung dara yang kemudian meningkat ke jenis burung dara hias yang kerap terlihat di teras rumah sang pemiliknya.
"Awalnya berternak burung dara biasa, kemudian meningkat ke burung dara hias seperti jenis Lahore, burung dara kipas dan lainnya. Namun karena kotorannya aromanya kurang sedap dan besar jadi bikin malas melanjutkan ternak.
'Dulu juga pernah berternak burung berbagai jenis parkit hingga burung lovebird. Harga burung lovebird memang sempat naik daun, tetapi harga yang anjlok membuat saya beralih ke burung kenari."
Memang Lovebird sempat memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi seiring cukup banyaknya peternak yang berhasil, berimbas dengan harga yang menurun demi menyesuaikan kondisi pasar.
Tanpa disadari, Ahmad Syahrullah telah memulai berternak burung kenari sejak Maret 2018. Khusus burung kenari, pemilik Kingkonk Kenari telah memiliki sejak tahun 2015. Hal yang secara otomatis burung kenari menjadi pilihan selanjutnya. Berternak burung kenari memiliki keunggulan dari berbagai segi.
"Burung kenari tidak hanya menarik dari segi kicauannya. Jika dibandingkan dengan burung ainnya, burung kenari memiliki beragam ukuran maupun warna sehingga pangsa pasar sangat terbuka lebar. Rentan harga burung kenari juga sangat bervariasi yang tergantung pada jenis atau hingga persilangan warna dan trah."
Bisa dikatakan, burung kenari terbagi dalam tiga segmen yakni jenis warna, kicau hingga ukuran bodi. Dan kelebihan dari burung kenari ini yang membuat Ahmad Syahrullah telah menekuni ternak selama 5 tahun.
Demi menyesuaikan kebutuhan dari peminat burung kicau, berbagai jenis burung kenari tersedia di Kingkonk Kenari yang bermarkas di jalan Rawa Jati no 8, Limo, Depok - Jawa Barat. Untuk saat ini, terdapat lebih dari 50 kandang ternak yang telah menghasilkan mencapai tujuh ratus ekor anakan burung kenari.
"Di Kingkonk Kenari, memang saya memiliki lebih banyak burung kenari Merlok (merah lokal). Bukan karena eksternal, tapi memang lebih menyukai warna merlok. Tapi pastinya segala jenis burung kenari telah saya ternak agar dapat memenuhi permintaan pasar. Disini cukup banyak yang memesan atau inden agar mendapatkan burung kenari pilihannya." Ungkapnya.
Memang Kingkonk Kenari menjual khusus burung kenari, tetapi Ahmad Syahrullah sebagai sang pemilik memastikan akan membagikan ilmu atau membimbing bagi mereka yang ingin berternak burung kenari.
"Khusus untuk yang membeli burung kenari sepasang indukan, saya memberikan panduan perawatan ternak hingga menetas. Saat ini ada lima orang yang berada di sekitar Depok (jabotabek). Selain mengajarkan cara merawat, saya juga menerima anakan burung kenari hasil tetesan mereka. Sistem ini dapat menghilangkan kesulitan para peternak yang ingin menjual anakan."
Langkah ini tentunya sangat membantu bagi para peternak hasil binaannya dalam menjual hasil ternaknya. Burung kenari hasil binaan Kingkonk Kenari tetap menggunakan ring berbeda sesuai dari nama peternakan. Untuk memastikan kualitas dari ternakannya, Ahmad Syahrullah selalu memantau dan jika diharuskan akan langsung datang ke peternakan binaannya.
Tentunya hal ini sangat menarik bagi yang ingin memulai berternak burung kenari.
Jadi untuk sahabat tani yang ingin memulai belajar ternak burung kenari dapat langsung datang ke Kingkonk Kenari.