• 9 May 2024

Mengenal Kuda di 540 HUT Bogor 

BOGOR - 3 Juni 2022 merupakan Hari Jadi Bogor (HJB) yang genap berusia 540 tahun. Serangkaian acara turut memeriahkan puncak perayaan HJB yang mengusung tema 'Abhinaya Satya Lestari'. Salah satunya parade kuda. 


Parade kuda dilakukan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor. Pemberangkatan dimulai dari Balaikota, Jalan Juanda menuju Jalan Kapten Muslihat dan berakhir di Alun Alun Kota Bogor yang menjadi lokasi puncak perayaan HJB.


Wali Kota Bogor Bima Arya yang mengenakan pangsi, pakaian adat Sunda tampak memimpin parade dengan menunggangi kuda berwarna cokelat. Bima Arya menunggangi kuda jantan bernama Choky. 


Choky merupakan jenis kuda G hasil persilangan antara kuda lokal dengan kuda asal Australia yang dipelihara oleh Pusat Gelanggang Berkuda Al-kahfi Stable Bogor. 


"Kuda ini jenis kuda G yang dipelihara dari usia 18 bulan dan sekarang Choky sudah berusia tiga tahun," kata Afit Rafiatna, salah satu pengasuh kuda kepada Jagad Tani saat ditemui di Alun Alun Kota Bogor, Jumat (3/6).

Ia mengatakan, kuda yang ditunggangi oleh wali kota Bogor ini baru pertama kali diikutsertakan dalam perayaan HJB 2022. Choky sendiri dipelihara untuk keperluan sebagai hewan tunggangan sekolah berkuda. 


Secara umum perawatan kuda yang memiliki tinggi 156 sentimeter dengan berat 400 kilogram ini, kata Afit, sama saja dengan kuda lainnya yang ada di kandang. Hanya saja, kuda dari jenis ini diberikan porsi lebih untuk pakannya.


"Nomal saja (perawatannya) kayak kuda yang lainnya, cuman porsi makanannya lebih banyak. Pakan yang diberikan rumput sama bekatul dan pelet juga. Pemberiannya tiga kali sehari, pagi, siang dan sore hari," ujarnya.  


Selain pemberian pakan, terang pemuda berusia 21 tahun ini, kuda rutin dilakukan _grooming_ setiap harinya. Kegiatan ini ditujukan untuk menjaga kebersihan badan kuda dan terhindar dari penyakit kulit. "Jadi tiap hari badannya disikat, dimandikan, termasuk kukunya dibersihkan," tukasnya. 


Selain Choky, hewan mamalia dari genus _Equus_ yang tampil gagah saat parade bernama Mas Diponegoro. Kuda jantan berwarna cokelat ini menjadi hewan tunggangan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.


Menurut yang empunya kuda, Budi Kurniawan, Mas Diponegoro adalah jenis kuda G3 (generasi ketiga) turunan kuda asal Australia. Karena itu, kuda jenis ini berpostur lebih tinggi dari kuda lokal, yakni memiliki tinggi 155 sentimeter.


"Mas Diponegoro, kuda turunan kuda Australia. Kuda ini lahirnya antara kuda impor dengan kuda impor, sehingga postur tubuhnya lebih tinggi dibanding kuda lokal dan kuda silangan," papar Budi.


Budi yang juga pemilik Al Aditya Stable Bogor mengatakan, kuda merupakan hewan peliharaan yang memiliki kedekatan dengan manusia. Oleh karena itu, perlakuan dalam memelihara kuda berbeda dengan hewan ternak lainnya. 


"Kuda itu kita rawat harus dengan hati. Kenapa? Kuda ini isi dalamnya dan karekternya mirip dengan kita manusia. Sehingga perawatan kuda ini tidak seperti dengan hewan ternak yang lain, tapi harus dengan hati, sehingga kita akan dekat dengan hatinya dia (kuda)," ujarnya.


Untuk pakan kuda, imbuhnya, sama saja dengan hewan ternak lainnya. Budi biasa memberikan pakan hijauan rumput dan dedak serta pakan tambahan seperti konsentrat untuk menjaga fisiknya. Pemberian pakan dilakukan 3 sampai 4 kali setiap harinya. 

Namun disamping pemberian pakan yang baik, ia menekankan, kebersihan dan kesehatan kuda merupakan hal yang penting lainnya harus tetap terjaga. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang menentukan penampilan kuda prima. 


"Ini setiap hari, tubuhnya harus disikat dan dibersihkan kotorannya. Kuda itu kalau bersih, stamina dan kesehatan lebih terjaga. Kalau kurang merawat kebersihannya, walaupun makan banyak susah gemuk dan bulunya tak keluar cahayanya," tuturnya. 


Selain Choky dan Mas Diponegoro, hewan bernama latin _Equus caballus_ atau _Equus ferus caballus_ yang ditunggangi oleh unsur Forkopimda lain bernama Boy Ksatria. Kuda belang cokelat dan putih dari jenis Kuda Pacu Indonesia (KPI) ini menjadi tunggangan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. (Haris Al Basith)

Related News