Habitat Harimau Sumatera semakin terdesak hingga kerap memasuki perkebunan hingga perkampungan penduduk. Bahkan dalam beberapa waktu ke belakang, Harimau Sumatera telah berani menampakan diri hingga menyerang manusia. Tentunya hal tersebut membuat beberapa pihak pemerhati mulai melakukan pemantauan demi mengetahui kesesuaian habitat Harimau Sumatera.
Terdiri dari dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) bekerjasama dengan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Yayasan Sintas Indonesia dan Fakultas Biologi Universitas Andalas melakukan pemantauan kesesuaian habitat harimau sumatera di salah satu kawasan di Sumatera Barat yang dilaksanakan sejak 30 Mei sampai dengan 4 Juni 2022.
Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup yang intinya agar harimau sumatera tetap lestari. Rangkaian kegiatan berupa pemasangan kamera jebak, survey pakan satwa harimau sumatera, pemusnahan jerat satwa, pengolahan data dan lainnya di beberapa titik di kawasan konservasi di Sumatera Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim gabungan yang dibagi menjadi dua tim dimana kedua tim ini tersebar di dua grid yang berbeda. Adapun hasil yang didapatkan yakni terpantaunya keberadaan sejumlah satwa seperti tapir, babi hutan, anjing hutan, rusa hingga diduga harimau sumatera masih cukup baik di habitatnya. Selain itu, tim tidak menemukan jerat aktif yang dapat menjadi ancaman bagi satwa dikawasan tersebut, khususnya harimau sumatera.
Kepala BKSDA Sumatera Barat, Ardi Andono tema hari lingkungan hidup bahwa bumi hanya ada satu, maka kita wajib menyelamatkan satwa endemik yang tersisa. Harapan dengan adanya kegiatan pemantauan kesesuaian habitat Harimau Sumatera ini, kita selalu memantau habitat untuk kelestarian harimau sumatera di Sumatera Barat dan tentunya Dunia yang hanya satu ini.
Tentunya dengan hasil pemantauan yang dilakukan dapat berimbas dalam kelangsungan hidup Harimau Sumatera.