• 28 April 2024

Para Ayam Serama Juara Kontes Nasional di Kota Bogor 

uploads/news/2022/06/para-ayam-serama-juara-85020cf67821c0f.jpg

BOGOR - Ratusan ayam serama turun di arena kontes nasional seni dan kecantikan ayam serama di Kota Bogor. Di atas meja, ayam terkecil di dunia ini adu gaya. Dadanya dibusungkan, jalannya tegap, sayapnya sesekali dikebaskan dan terkadang kakinya diangkat satu.


Kontes perdana yang diselenggarakan Paguyuban Serama Bogor (PSB) ini diikuti para kontestan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada 18 ketegori kelas yang diperlombakan. Baik kelas kontes untuk jantan, betina maupun anakan. 


Dalam kontes terdapat kategori kelas yang ditunggu tunggu setelah ayam serama meraih peringkat tertinggi di sejumlah kelas. Ayam asal negeri Jiran ini kembali tanding untuk memperebutkan kelas best of best, best of female dan best of chick.


Ayam serama yang berhasil keluar sebagai peraih best of best ayam jantan bernama Saka Bato milik Ayyash, sedangkan best of female diraih ayam betina bernama Dessy milik Okke, sementara best of chick disabet anakan serama bernama Lady's milik Jefri. Selain mendulang piala, sang empunya ayam juga menerima uang pembinaan.


Ayyash, pemilik Saka Bato mengungkapkan, dirinya cukup puas dengan raihan untuk kelas best of best. Namun baginya ajang kontes ini bukan hanya sekedar untuk mengejar juara, tetapi mempererat silaturahmi antarpenghobi ayam serama.


"Iya, puas. Tapi sebenarnya kalau datang ke kontes itu silaturahminya. Kontes ini juga kan mengenalkan serama, bagi yang tidak tahu menjadi tahu, serama itu banyak model dan ada kriteria buat kontes," ucapnya di Bogor Creative Center (BCC) Kota Bogor, Minggu (12/6).


Sebelumnya, Saka Bato yang berusia 1,5 tahun dengan bobot badan 250 gram turun di kelas jantan A. Ia mengatakan, Saka Bato ini salah satu ayam serama unggulan yang kerap diikutsertakan dalam kontes dan berhasil meraih juara.


Oleh karenanya, pria berusia 37 tahun bernama asli Alex Supriyadi ini mengaku hanya butuh waktu sepekan lebih untuk mempersiapkan sang pedang samurai makna dari Saka Bato dalam ajang kontes di Kota Hujan ini.


"Persiapannya 10 hari juga cukup untuk ayam. Sebenarnya (treatment) sama aja, mandi, jemur dan vitamin, seperti itu. Mungkin ini kalau bisa best of best, bisa termasuk hoki juga," selorohnya.


Selain faktor-faktor tersebut,  terang dia, latihan bersama menjadi rutinitas yang dilakukan agar performa ayam serama tetap terjaga saat di atas meja. Apalagi saat berlaga ayam diiringi pula musik yang membahana dan suasana riuh suara. 


"Ayam tanpa dilatih itu bisa turun dari meja, kalau turun dari meja bisa didiskualifikasi," kata Ayyash yang mulai hobi ayam serama tahun 2010 dan bergabung di Serama Komunitas Ciayumajakuning (Sekoci) itu. 


Tak dipungkiri Ayyash, bahwa ayam serama yang juara tentu akan mendongkrak nilai komersial tinggi dari ayam itu sendiri. Namun ia merasa belum mendapatkan harga yang cocok untuk sekelas Saka Bato. "Iya kalau belum menemukan harga yang pas mungkin nggak dijual, karena masih suka juga ke ayamnya," ucapnya. 


Sementara, Ketua PBB Thama Serama Betta menyampaikan kontes nasional seni dan kecantikan ayam serama yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim telah berjalan lancar dan sukses. Kontes ini ditujukan selain memperkenalkan sekaligus menjadi wadah para penghobi ayam serama. 


"Ini kontes perdana diselenggarakan PSB. Untuk perkembangannya kita nanti istilahnya mencakup penggemar baru di serama. Lalu kita budidayakan dan kita ajak untuk berkomunitas. Dan kita bikin tahun depan event yang lebih besar dari ini," ucap Thama.

Related News