Kandang Ternak Terintegrasi Makin Bikin Untung
Pada dasarnya, banyak pendapat yang menyatakan kandang ternak ideal berada di pelosok desa atau di pinggir kali. Tujuan dari lokasi kandang yang strategis agar kotoran hewan ternak seperti sapi, domba atau kambing tidak mengganggu penduduk sekitar. Berawal dari kondisi tersebut, Hardianto Prasetya Putra pemilik Ende Farm membuat kandang ternak terintegrasi.
Sebuah konsep yang memanfaatkan dari kotoran sapi atau domba agar dapat kembali dimanfaatkan. "Sebagus-bagusnya hasil ternak tetapi jika lokasi kandang yang dekat dengan pemukiman maka dapat menimbulkan gangguan. Bayangkan jika penduduk sekitar tidak terima dengan kondisi kandang ternak sehingga menuntut pemilik ternak sehingga berujung harus menutup usahanya."
Konsep dari Hardianto Prasetya Putra dalam membuat kandang ternak terintegrasi demi menjaga kesehatan alam sekitar dan tidak menimbulkan aroma akibat kotoran hewan ternaknya. Sesuai arti kata Intergrasi yang berarti saling terkait, maka hasil kotoran sapi dapat dimanfaatkan dan tidak menggangu alam sekitar. Bahkan dapat memiliki fungsi bagus pada alam sekitar.
Lalu apa yang dimaksud kandang ternak dengan sistem terintegrasi, menurut petani milenial yang sedang menyelesaikan program S2 ini adalah membuat kotoran dapat dimanfaatkan hingga berdampak positif. "Jadi sistem integrasi pada kandang ternak adalah memanfaatkan kotoran hewan menjadi biogas dan budidaya cacing."
Biogas yang terdapat pada Ende Farm dapat menampung sekitar 40 kubik sehingga dapat digunakan secara maksimal. Namun karena kapasitas kandang ternaknya dapat menampung hingga 160 ekor, maka ada kelebihan kotoran sapi. Berlebihnya kotoran sapi ini, akhirnya dimanfaatkan menjadi budidaya cacing.
"Alhamdulillah sistem biogas yang terdapat pada Ende Farm merupakan bantuan dari seorang professor Universitas Indonesia di bidang kimia. Memang kapasitasnya masih kecil tapi dapat membantu sistem integrasi yang saya buat." Ungkap Hardianto Prasetya Putra.
Tentu semoga saja kedepannya pihak pemerintah dapat menyiapkan jalur biogas di sekitar Ende Farm karena masih cukup banyak kotoran sapi. Jumlah tersebut tentu berguna bagi warga sekitar sehingga dapat memasak dengan gratis.
Sedangkan untuk budidaya cacing, hasilnya tidak hanya menjadi cacing kering. Tetapi juga dapat menjadi vermicompos sehingga selain dapat berguna sebagai pupuk bagi tanaman yang berada di area Ende Farm dan tentunya dijual.
"Alasan saya membuat budidaya cacing karena pengurai paling cepat adalah cacing. Limbah atau kotoran sapi dapat terurai dalam waktu 21 hari, tetapi dengan cacing maka dapat terurai lebih cepat. Protein cacing kering dapat mencapai 68% sehingga dapat dijadikan bahan campuran pakan ternak seperti ikan dan lainnya.'
Dengan kemampuan mengelola lingkungan kandang ternak tentu dapat memberikan dampak baik. Dan ini adalah konsep yang sangat baik bagi peternak sapi atau hewan lainnya. Mungkin Sahabat Tani dapat mengadopsi sistem ini atau justru telah terdapat pada kandang ternaknya.