• 22 November 2024

Drone Thermal Atasi Pendataan di Hutan Lebat

Kontur medan dengan kelebatan pepohonan di dalam hutan tentu menyulitkan pergerakan untuk memantau secara lamgsung sumber daya didalamnya. Hal ini sebenarnya selalu dirasakan atau dihadapi oleh para pengamat satwa maupun tumbuhan. Demi mengatasi hal tersebut, teknologi yang mengandalkan sensor panas sedang dikembangkan.

 

Tujuan utamanya untuk pendataan potensi keanekaragaman hayati. Kemajuan teknologi pemetaan dengan drone menjawab permasalahan pengelola dalam pendataan kawasan yang cukup luas dengan  kemampuan sumberdaya manusia  yang terbatas. 

 

Mengaplikasikan teknologi Drone thermal,  Balai TN Kutai menyelenggarakan pelatihan  “Pengoperasian dan Analisis Data dengan Drone thermal” yang berlangsung tanggal 4-7 Juli 2022. Pelatihan ini menghadirkan tenaga Ahli dari Departemen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata, Institut Pertanian Bogor, DR. Dede Aulia Rahman dan Arif Kurnia Wijayanto,MSc. 

 

Kegiatan yang didukung oleh PT PLN (Persero) UIKL Kalimantan diikuti oleh pegawai Lingkup Balai Taman Nasional Kutai dan terbagi dalam materi teori serta praktek langsung di lapangan. Dalam sambutan pembukaan, Kepala Balai TN Kutai, Persada Agussetia Sitepu, S.Hut.,M.Si, menyampaikan harapan yang besar dengan adanya pelatihan Drone thermal. Permasalahan pendataan kawasan yang selama ini hanya mampu mendata bagian terluar kawasan dengan metode konvensional masih belum memberikan data yang akurat.  

 

Drone thermal yang merupakan instrumen pengambil data lapangan yang menggunakan lensa khusus untuk menangkap frekuensi Infrared, bersama dengan sensor termal dan prosesor gambar untuk menampilkan hasilnya pada tampilan visual, diharapkan dapat  menjadi instrumen yang digunakan di lapangan dalam mengamati serta mengumpulkan data yang akurat mengenai informasi keanekaragam hayati di Taman Nasional Kutai.

 

Praktek lapangan dilaksanakan di areal hutan mangrove Guntung dan Tanjung Prancis, kawasan TN Kutai yang merupakan habitat  populasi burung air dan bekantan. Lokasi lain adalah kawasan Prevab-Mentoko yang merupakan areal stasiun riset orangutan TN Kutai. Materi yang dipraktekkan selain cara mengoperasikan dan analisa drone, juga cara mengatasi permasalahan apabila terjadi kendala dilapangan  seperti  ketika drone tersangkut di pohon.

 

Tentu target utama dalam penggunaan teknologi drone thermal, diharapkan pendataan potensi kawasan dapat dilakukan lebih, praktis, cepat dan akurat.

 

Related News