• 22 November 2024

SDM Andal Disiapkan KKP Demi Ketahanan Pangan

uploads/news/2022/08/sdm-andal-disiapkan-kkp-40642aac415b3c9.jpeg

SDM Andal telah disiapkan demi memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan sebagai sumber pangan penting. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menghadapi ancaman keterbatasan pasokan pangan.

 

KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus berupaya mengantisipasi permasalahan pasokan pangan yang saat ini menjadi ancaman dunia.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta pada acara pelantikan 98 Wisudawan Politeknik KP Karawang Program Diploma Tiga, Angkatan IV Tahun Akademik 2021/2022, pada 23 Agustus 2022. Secara khusus, Nyoman juga menilai bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki sejarah panjang dalam mendukung percepatan pengembangan kelautan dan perikanan di Indonesia.

 

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat tahun 2020, tertera bahwa hasil produksi perikanan tangkap di laut Provinsi Jabar mencapai 234.256 ton dan 16.287 ton produksi perikanan perairan umum daratan, dengan total produksi perikanan mencapai 250.543 di tahun 2020," terang Nyoman.

 

"Dengan berlimpahnya sumber daya kelautan dan perikanan, didukung dengan adanya bonus demografi di Indonesia, andil dari setiap provinsi tentu dapat menciptakan ketahanan pangan Indonesia," lanjutnya.

 

Melalui satuan pendidikan KP, Nyoman pun berharap para lulusan yang telah dibekali dengan gelar ahli Madya Perikanan serta memperoleh Sertifikat Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat I (ANKAPIN-I); Sertifikat Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) dan Sertifikat Pengolah Ikan (SPI); Sertifikat Selam A1 dan Remote Pilot (drone); serta sertifikat kopetensi yang dikeluarkan oleh LSPKP-BNSP sesuai dengan keahlian dengan masing masing wisudawan sebanyak 6 sertifikat, dapat menjaga kedaulatan pangan, khususnya pada sektor kelautan dan perikanan.

 

"Saya mengapresiasi Politeknik KP Karawang yang telah meluluskan alumni sejak tahun 2019 sampai dengan tahun ini, di mana lulusannya telah bekerja di dunia industri, baik dalam maupun luar negeri, serta 12 persen lainnya menjadi entrepreneur yang mampu mendongkrak pembangunan ekonomi. Kami berharap pada tahun ini lebih banyak lagi lulusan yang berperan aktif dalam pembangunan kelautan dan perikanan baik melalui dunia usaha dan industri maupun merintis usaha menjadi entrepreneur muda," ucapnya.

 

Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa KKP berkomitmen untuk mempersiapkan SDM KP yang unggul melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dengan mendorong implementasi pembangunan ekonomi biru melalui lima program strategis, yakni memperluas wilayah konservasi dengan target 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia, penangkapan ikan secara terukur yang berbasis pada kuota penangkapan dan menetapkan zona konservasi di enam zona penangkapan ikan, menjaga daya dukung lingkungan dengan budidaya ikan yang ramah lingkungan baik budidaya laut, pesisir maupun pedalaman untuk meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri, penataan ruang laut untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut, serta ”Bulan Cinta Laut”, program di mana nelayan tidak menangkap ikan selama satu bulan dalam satu tahun. Kegiatan menangkap ikan akan diganti dengan mengambil dan mengumpulkan sampah, dan sampah yang diambil akan dihargai sesuai dengan harga ikan terendah per kilogramnya.

 

Melalui lima strategi ekonomi biru yang dirancang, KKP menargetkan sektor kelautan dan perikanan tumbuh menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap menjaga kesehatan laut dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan

 

Related News