• 23 November 2024

Solusi Pakan Ternak Di Musim Kemarau

uploads/news/2019/10/solusi-pakan-ternak-di-84584c834136163.jpg

Tak perlu harus memutar otak untuk mencari pakan ternak, sahabat tani bisa menggunakan daun melinjo atau klaras so.

 

GUNUNGKIDUL - Musim kemarau yang panjang membuat para peternak harus memutar otak untuk mencari pakan. Pasalnya, pakan untuk ternak seperti sapi sulit didapatkan saat kemarau. Peternak sapi di Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya memanfaatkan daun melinjo (gnetum gnemon) yang ada di sawah maupun di pekarangan rumah.

“Karena kemarau, karena susah rumput, susah untuk cari pakan sapi,” ujar Muryadi (38), peternak sapi di Dusun Tompak, Giritirto tentang alasan menggunakan pakan yang disebut mereka sebagai daun klaras so (daun muda melinjo dalam bahasa Jawa) itu.

Menurutnya, peternak di Giritirto sudah sejak lama menggunakan daun klaras so untuk pakan ternak di musim kemarau. Penggunaan daun yang disebut peternak sebagai daun so itu juga disebabkan karena banyak ditemukan saat musim kemarau. Apabila di musim hujan, daun so yang gugur akan hanyut terbawa air, sehingga tidak dijadikan pakan.

Daun so yang digunakan peternak yaitu daun so kering yang gugur dan berada di bawah pohon. Peternak menunggu hingga daun gugur secara alami dan kering karena apabila dipetik saat belum kering dan baru dijemur, maka ternak kurang menyukainya. Menurut Muryadi, hewan sapi lebih menyukai daun so yang telah kering dan sudah terkena panas secara alami.

“Kalau belum kena panas, sapi kurang minat untuk makan,” ucap Murjadi.

Daun so dijadikan alternatif pakan di musim kemarau juga dikarenakan gizinya yang bagus untuk ternak. “Gizinya itu kayaknya bagus, kalau di sapi dia gemuk. Di musim kemarau pun dia makan klaras so dia bisa gemuk. Terus di bulunya itu bersih malahan,” ungkap Muryadi.

Tak hanya Muryadi, Agung Subekti (28), peternak sapi di Dusun Petoyan, Giritirto juga mengakui bahwa daun so menjadi salah satu alternatif pakan ternak di musim kemarau. “Itu karena pakan susah, kalau daun so kan walaupun kering (sapi) tetap suka,” tutur Agung. Agung juga mengatakan bahwa daun so yang baik dijadikan pakan adalah yang sudah layu. “Kalau masih basah kan biasanya masih ada kayak getahnya itu,” ucap Agung. (FDT)

Related News